Mohon tunggu...
Maria Ayu
Maria Ayu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Everything is art Email : ayudivayulita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

"27 Steps of May", Kabar Kerapuhan Traumatis Wujud Intropeksi Diri

21 November 2020   19:30 Diperbarui: 25 November 2020   13:51 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengurung diri. (Sumber Gambar: pixabay.com)

Ah, saya tidak bisa menahan haru ketika menonton film tersebut. Bagaimana tidak? Saya teringat ketika saya memerankan monolog lakon "Lilin '98" yang sudah pernah saya curahkan ke dalam artikel sebelumnya.

Terlebih, ketika saya teringat wujud kesakitan saya di masa lalu. Sebentar, saya harus menghela nafas dahulu sebelum melanjutkan menulis.

Ya, tidak disangka-sangka saya akan menceritakan secercah pengalaman getir saya setelah memerankan karakter "Ling Feng". Saya terlalu larut dengan perasaan cinta yang mendominasi diri saya sehingga saya kehilangan akal sehat. Iya, saya akui dahulu saya pernah menjalin hubungan pertemanan yang sudah seperti sepasang kekasih dengan sahabat saya sendiri.

Saya sempat tidak menyadari perubahan yang ada dalam dirinya. Ia memperlakukan saya sesuka hatinya. Ia sesekali pernah bersikap kasar baik nonverbal atau pun verbal kepada saya. Seperti memarahi, membentak, mencibir, hingga yang paling parah adalah memukul saya. Padahal, kita hanya sebatas sahabat. Bagaimana dengan Anda? Mungkin ini juga sering kali terjadi dalam diri Anda tanpa disadarinya?

Pada akhirnya waktu yang menjawab, saya memutuskan untuk mematahkan rantai pertemanan dengan dirinya. Itupun ketika saya mulai berproses dan berdinamika memerankan tokoh Yu Temu dalam pementasan Teater Lilin, bulan Maret tahun 2019. Yu Temu merupakan penjual jamu yang tangguh, percaya diri, dan pandai menyikapi orang-orang yang tertarik dengan kondisi dirinya.

Dokumentasi Pementasan Teater Lilin by Yesa
Dokumentasi Pementasan Teater Lilin by Yesa

Yu Temu adalah awal kebangkitan saya membuka lembaran yang baru, walaupun  saya berkaca dari sesederhana pengalaman yang saya alami, tetapi  hal tersebut membuat saya tertekan dan memengaruhi diri saya.  Sosok Yu Temu menolong saya dengan mengajarkan banyak hal  setelah saya melewati fase keterpurukan Ling Feng.

27 Steps of May dapat dijadikan refleksi sebagai wujud kepedulian kepada korban pelecehan seksual dan pemerkosaan yang tanpa kita sadari banyak kita temui, justru kita enggan untuk membuka dialog dengan mereka.

Film tersebut menggambarkan stukturasi dari hiruk pikuk hubungan sosial yang rumit. Strukturasi adalah kondisi dimana terbentuknya suatu kelas-kelas sosial ditilik dari  berbagai aspek kehidupan masyarakat (Moscow dalam Ayun, 2015, h.18).

Terlihat jelas ada strukturasi di film tersebut merujuk pada relasi kekuasaan laki-laki yang mendominasi perempuan. Dalam konteks tersebut, penggambaran perempuan yang feminim, lemah-lembut, tak berdaya terpapar dengan jelas dari tokoh May. Tidak hanya itu, bisa dilihat dari segala kebiasaan May yang suka membuat boneka dan cara berpakaiannya yang selalu memakai rok, atau baju terusan.

Tidak bisa dipungkiri memang dilandasi oleh latar belakang traumanya ketika peristiwa itu terjadi, ia sedang bersenang-senang ditaman hiburan memakai seragam sekolah. May merasa hidupnya terhenti dalam usia tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun