Â
Suatu entah yang menjadi awal       Dalam jarak yang tak tertempuh
Doa yang kita lantunkan siang dan malam
Tlah mewujud dalam diam
Membuat sepotong-sepotong tubuh kita menjadi utuh...
Kita menjadi baru dengan guratan masa lalu yang tertimbun di antara kenangan
Aku menyusuri jejak yang kau tinggalkan dalam cahaya dengan menggenggam sisa sepotong hatimu
Sengaja kau tinggalkan kala itu
Katamu agar tak ada rindu yang hilang karena tak adamu
Kau telah merangkai banyak warna menjadi pelangi bagiku
Cahaya siang dan malam sengaja kau ambil dari sang tuan agar aku tak diam dalam gelap
Kau dan sisa sepotong hatimu
Meski membuatmu sakit
Menjagaku agar tak rapuh
Dalam jarak yang menutup raga kita
Kau dan sisa sepotong hatimu
Lagukan nikmat dari bagian yang tersisa
Tarikan rasa dengan melodi semesta
Membujuk langit agar tak cepat kelabu
Sebelum tarianmu tuntas sampai pada Sang Dia
Tarian kemenangan dengan sisa sepotong hatimu
Akan setengah yang menjadi utuh
Karena kita yang menjadi satu
Terima kasih untukmu dan sisa sepotong hatimu
Me