sangggup lolosi baut sikumu hingga lutut
Terserah, kau bilang apa tentangku,
bibirku takkan protes. mataku tak melotot.
jariku takkan mencakar. tak mencekikmu.
hanya pasrah saat celanamu melorot.
Tapi tahukah, aku juga punya sisi hati
yang terluka kala kau tinggal begitu rupa
meninggalkan perih yang kukempit di
selangkangan hayat?
Tahukah kamu, tentang perasaan yang hampa.
gelap masa depan. dan  dendam yang entah.
mengisi hari hari anyir. dengan langkah getir.
tanpa akhir. yang disandang takdir?
(Tangerang, 2 Desember 2016)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!