derit pintu luka terbuka
tangis pertama pecah membahana
merobek angkasa
mengabarkan gembira
lirih terucap di bibir perih
“aku wanita sempurna”
menumbuhkan tunas dari biji
tanaman cinta
orang-orang menabuh bunyi
menyambut jiwa suci
orang-orang riang menari
membalut nyeri
aku senyum Tuhan senyum
senyum anak panah melepas ikat
membidik damai di ujung hasrat
duhai Zat Yang Agung
larungkan segala letih sebelum senja berkemas
di arus sungai menderas
kuburkan sepi yang lama bersemadi
di dasar hati
(Tangerang, 22 Nov 2016)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!