Mohon tunggu...
Margaretha
Margaretha Mohon Tunggu... Dosen - A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Margaretha. Pengajar, Peneliti, serta Konselor Anak dan Remaja di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Departemen Pediatri, the University of Melbourne dan terlibat dalam the Centre of Research Excellence in Global Adolecent Health.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tentang Menemukan Diri

2 Oktober 2021   16:14 Diperbarui: 4 Oktober 2021   05:51 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://catatanmini.com/

Integrasi diri

Mungkin, konseptualisasi Aku dan aku terkesan seperti pemecahan diri (self-fragmentation/ compartmentalization) yang beresiko membuat orang semakin sulit memahami dan menerima dirinya sendiri. Bahkan mungkin beresiko memperkuat kecenderungan kritik diri berlebihan (self-criticism).

Perlu dipahami, bukan itu tujuannya. 

Latihan membedakan Aku dan aku dilakukan dalam rangka membantu individu memahami secara lebih sederhana atas kompleksitas dirinya sebagai manusia. Namun, pada kelanjutannya, Aku dan aku perlu diselaraskan, diintegrasi (self-integration) untuk mencapai fungsi optimal.

Misalkan, ada perempuan yang mengalami trauma karena pernah mengalami pemerkosaan (seks tanpa persetujuan / non-consensual sex), lalu selanjutnya menjadi kesulitan menjalin relasi intim dengan lawan jenis. 

Pengalaman traumatik ini begitu berat. Sebenarnya, ia tidak sanggup menerima dan berhadapan dengan dirinya yang dulu pernah dijarah tubuhnya. Ia menolak ingatan peristiwa itu dan label dirinya sebagai perempuan yang telah terjarah tubuhnya, lalu secara tidak sadar pengalaman ini ditekan ke bawah sadar (represi). 

Sebagai akibatnya, kemarahan diri karena dijarah berubah menjadi penolakan pada orang yang beresiko menyakitinya dalam relasi intim. Ia menjadi sulit percaya pada lawan jenis, terutama ketika memunculkan niat seksual. 

Dalam kondisi ini, salah satu cara membantunya adalah melatih gerak dinamis Aku dan aku. Aku diajak sadar mengamati aku yang traumatik. Aku membantu untuk menuju ke pemahaman bahwa pengalaman tubuh aku yang terjarah tidak berarti seluruh diriku rusak. 

Aku dan aku yang selaras akan lebih mampu belajar bagaimana membedakan lawan jenis yang tulus dan tidak tulus dalam niat seksual. Aku dan aku yang terintegrasi akan mampu menyusun langkah-langkah membangun relasi yang lebih sehat di masa depan.

Diri yang berproses terintegrasi, akan lebih bisa mencapai penerimaan diri.

Penerimaan diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun