Mohon tunggu...
Margaretha
Margaretha Mohon Tunggu... Dosen - A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Margaretha. Pengajar, Peneliti, serta Konselor Anak dan Remaja di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Departemen Pediatri, the University of Melbourne dan terlibat dalam the Centre of Research Excellence in Global Adolecent Health.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Kita Harus Menolong Anak Korban KDRT Sekarang?

8 Juli 2020   12:55 Diperbarui: 9 Juli 2020   16:14 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan sangat penting diperhatikan, agar seluruh orang terdampak KDRT, baik orang dewasa maupun anak-anak, baik korban langsung dan korban tidak langsung, perlu mendapatkan layanan pemulihan psikologis yang tuntas. Hanya dengan rekonsiliasi psikologis inilah kita bisa memutus rantai kekerasan KDRT antar generasi.

Mengapa harus menolong sekarang?

Dengan menghentikan kekerasan maka kita membantu korban kekerasan, baik yang secara langsung atau tidak langsung, untuk mendapatkan rasa aman.

Dengan demikian, korban (victim) bisa berproses untuk menjadi orang yang selamat atau penyintas (survivor). Penyintas tetap membutuhkan proses pemulihan jangka panjang untuk terus memupuk pertumbuhan pribadi dan kekuatan dirinya.

Luka fisik dan psikis yang telah dialami tidak hilang begitu saja. Penyintas perlu mendapatkan bantuan diakui pengalaman dan perasaannya (emotional validation), mendukung kemampuan pengelolaan diri (regain self control) dan pendampingan pertumbuhan pribadi (support on self development). Kemampuan keluar dari trauma KDRT inilah yang dapat menjadi indikator keberhasilan penanganan KDRT.

Penyintas anak yang telah keluar dan mampu mengelola trauma KDRT-nya, dapat terhindar dari efek jangka panjang KDRT. Maka penting, agar pasca KDRT, orang bergerak dari korban menjadi orang yang selamat (from victim to survivor).

Karena dengan menjadi penyintas, maka mereka tidak lagi terikat dengan luka kekerasan di masa lalu, dan tidak akan terkukung dalam perasaan marah yang menyebabkan mereka menjadi pelaku kekerasan di keluarga mereka kelak.

Dengan membantu korban KDRT masa kanak, kita bisa menyelamatkan pasangan, anak dan keluarga mereka kelak dari resiko mengalami kekerasan berulang - antar generasi.

Dengan memberikan kesempatan penyintas KDRT mengalami pendampingan dan pemulihan psikologis, mereka bisa memahami dan menerima diri mereka sendiri.

Kelak, mereka pun menjadi lebih mampu berhadapan dengan tekanan, stress yang dialami dalam hidup, tanpa harus menyakiti atau melakukan kekerasan pada yang lebih lemah.

Karena, setelah kekerasan, perubahan dan perkembangan pribadi masih terus dapat terjadi.

Penulis: Margaretha
Pengajar Psikologi Forensik di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun