Tanah semakin kehilangan kelembaban alaminya.
Studi yang dimuat di Science pada 2024 menyatakan bahwa sejak 1979, dunia sudah kehilangan cadangan air tanah dalam jumlah yang signifikan, bahkan lebih besar dibanding pencairan es di Greenland.
Kelembaban tanah di banyak wilayah terus menurun, terutama di Asia Selatan, Amerika Latin, dan wilayah pesisir Afrika. Kondisi ini memicu penurunan kesuburan tanah, terganggunya pertumbuhan tanaman, hingga ancaman gagal panen.
Apa Penyebab Tanah Semakin Kering?
Beberapa faktor penyebab degradasi kelembaban tanah secara luas diantaranya:
- Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Hal ini disebabkan karena naiknya suhu sehingga menyebabkan penguapan air dari tanah (evaporasi) berlangsung sangat cepat, sementara pola hujan menjadi tidak menentu. - Eksploitasi Air Tanah Secara Berlebihan
Aktivitas irigasi yang intensif tanpa dibarengi proses konservasi menyebabkan air tanah menurun drastis, membuat tanah kehilangan kelembaban yang dibutuhkan tanaman - Penggundulan Hutan dan Alih Fungsi Lahan
Percaya atau tidak, berkurangnya tutupan vegetasi dengan menggunduli hutan, pembukaan lahan baru, serta alih fungsi lahan menyebabkan percepatan aliran air permukaan, serta mengurangi infiltrasi air ke dalam tanah. - Hilangnya Bahan Organik Tanah
Pertanian modern yang mengabaikan input organik menyebabkan tanah menjadi keras, miskin mikroba, dan sulit menyimpan air. Â
Dampak Langsung pada Pertanian
Fenomena tanah kering membawa dampak yang mengancam berbagai aspek pertanian. Apa saja itu?
- Produktivitas Menurun
Tanah yang tidak mampu menahan air menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman. Ini menyebabkan panen menurun drastis karena miskin hara, atau kekurangan hara-hara penting bagi pertumbuhan tanaman budidaya - Biaya Produksi Meningkat
Petani harus menyiram lebih sering, menggunakan pupuk kimia tambahan, atau mencari sumber air alternatif. Semua itu menambah cost. Krisis Pangan Mengancam
Gagal panen akibat tanah kering dapat memicu ketidakstabilan pasokan pangan, inflasi harga, dan kerawanan pangan di banyak negara.
 Inovasi Teknologi dan Harapan Baru