Ketika Anda berada di bawah tekanan, cobalah untuk memikirkan ide-ide berbeda yang dapat Anda pilih untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Meskipun tidak selalu mudah, metode ini akan membawa Anda selangkah lebih maju daripada masuk ke masalah tanpa mencari solusi.
Sedangkan jika Anda sedang menghadapi situasi buruk yang berada di luar kendali Anda, cobalah untuk melihat situasi tersebut dari sudut yang positif. Misalnya, ketika Anda kesal karena Anda terjebak di jalan di dalam mobil, Anda dapat mendengar musik atau waktu untuk bepergian dengan teman -teman Anda. Pokoknya Anda harus mempertahankan intinya tentang cara melemparkan kecelakaan.
Komunikasi efektif adalah proses transmisi ide, pemikiran atau informasi dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) mencapai makna yang sama yang menghasilkan hubungan atau timbal balik positif bagi kedua belah pihak. Komunikasi yang efektif seringkali menghasilkan perubahan perilaku atau perasaan bagi penerima pesan. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif? Tujuan komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang mencapai kesepakatan antara orang yang mengirim pesan dan orang yang menerima pesan. Menurut Tommy Suprapto dalam bukunya Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi (2009), komunikasi dikatakan efektif jika komunikan menerima pesan, artinya jika dia objektif, seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Wilbur Schramm mengatakan bahwa komunikasi adalah sebagai suatu proses berbagi.
Dapat dijelaskan bahwa komunikasi merupakan upaya untuk mengembangkan kesatuan (komunitas) dengan lawan bicara. Dikutip dari buku Komunikasi Keperawatan (2017) karya Eti Wati dan Arni Wianti, komunikasi efektif dalam bahasa asing dikenal karena komunikasi dalam suara. Artinya kedua belah pihak berkomunikasi dan memahami informasi yang sedang dibahas.
Proses dan peran komunikasi menurut para ahli Contoh komunikasi yang efektif dapat meliputi komunikasi verbal, maupun komunikasi nonverbal. Verbal berarti komunikasi yang efektif dapat dilihat melalui penyampaian dan penerimaan informasi. Sedangkan non verbal dapat dilihat dari gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Berikut ini contohnya:
Mau menerima orang yang berbicara dengan baik Salah satu ciri komunikasi yang efektif adalah menjadi pendengar yang baik, terutama ketika berbicara atau menanggapi pesan atau pesan yang dikirim
Berkomunikasi dengan bahasa yang baik Komunikasi yang baik dapat dicapai bila kedua belah pihak menggunakan bahasa yang baik dan dengan cara yang tepat.
Kepedulian antara manusia dan masyarakat inilah yang dapat digali melalui refleksi Martin Buber.
Gagasan Buber bisa menjadi jembatan untuk menciptakan masyarakat yang bersatu. Jika harus diciptakan, pertanyaan yang dapat diajukan: mengapa seseorang tidak menarik orang lain? Mengapa kita saling bertentangan? Mengapa satu orang atau kelompok melawan yang lain? Mengapa satu orang tidak menganggap satu sama lain sebagai orang tua, dan mengapa begitu sulit menerima koreksi dari orang lain? Bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut? Ada hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hubungan.
Dengan kata lain, ada masalah yang dibawa 2 orang ketika mereka bertemu. Ide-ide filosofis Buber dapat digunakan untuk mengeksplorasi keintiman manusia dan menginspirasi kehidupan di tengah ketidaksempurnaan. Bagi Buber, makna relasional tidak bisa digeser.
Dalam mewujudkan komunikasi yang efektif, baik komunikator maupun komunikan harus mengingat dan mengaplikasikan beberapa prinsip. Dalam buku Essentials of Educational Technology yang sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi efektif.
- Prinsip berbagi dan interaksi. Pada prinsipnya, komunikasi bukan hanya sekedar memberi dan menerima informasi. Komunikasi adalah proses dua arah sehingga keberhasilan komunikasi yang efektif terletak pada sebanyak mungkin kemungkinan untuk bertukar ide dan mempertahankan interaksi timbal balik antara pemberi dan penerima informasi.
- Prinsip kesesuaian isi komunikasi. Isi pesan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Isi pesan harus mudah dipahami dan cocok untuk komunikator dan penerima.
- Prinsip fasilitator dan hambatan komunikasi. Mencapai komunikasi yang efektif bukanlah tugas yang mudah. Kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi sering terjadi. Banyak pertukaran yang terlibat antara sumber dan penerima informasi selama proses komunikasi. Pengaruh perubahan tersebut pada pengirim dan penerima pesan, baik positif maupun negatif, inilah yang menentukan berhasil tidaknya komunikasi yang efektif.