Mohon tunggu...
MARCHA AURELIA SAFIRA
MARCHA AURELIA SAFIRA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S1 Akuntansi - Dosen Prof.Dr. Apollo, M.Si.Ak - NIM 43221010125 - Marcha Aurelia Safira - Universitas Mercu Buana

Saya Marcha Aurelia Safira dengan NIM 43221010125. Saya adalah Mahasiswa prodi S1 Akuntansi di Universitas Mercu Buana. Tujuan saya membuat artikel di Kompasiana ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik Universitas Mercu Buana dengan dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB1 - Memahami Potensi Diri, Berpikir Positif dan Komunikasi Secara Efektif

26 September 2022   23:57 Diperbarui: 2 Oktober 2022   09:37 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan pendapat lain dan menentukan apakah itu hanya dibesar-besarkan atau benar."

Langkah ketiga adalah bersyukur. Syukur membuat semua orang tahu bahwa ada hal-hal baik dalam hidup. Berpikir positif juga dapat berdampak pada perkembangan pribadi. Menurut psikolog Amerika, Carol Dweck, berpikir positif mendorong orang untuk berpikir positif. Oleh karena itu, meskipun pikiran yang benar itu penting, hal itu tidak selalu dapat dilakukan. Berpikir positif harus dilakukan dengan cara yang positif, bahkan bukan hal positif yang mematikan. Narsisme terjadi ketika seseorang mencoba untuk mengabaikan, menyangkal, atau menghindari peristiwa atau emosi negatif seperti kesedihan, ketakutan, dan kecemasan.

Kita punya banyak peluang untuk optimis, tapi kita sering berbicara tentang kegagalan, bukan kesuksesan, selalu mengungkapkan apa yang tidak terjadi, bukan apa yang dicapai, menyalahkan orang yang salah malah meningkat dengan baik. 

Dulu, kita sering mendengar cerita tentang leluhur atau pahlawan tentang prestasi mengibarkan bendera kita tercinta di pelosok pulau tentang kehebatan para pemimpin kita dan para pendahulunya bangga bahwa mereka memiliki sikap optimis yang mereka bisa dan cara ini mudah. untuk berpikir tanpa kita memahami bahwa sejarah telah dilalui melalui cerita-cerita tersebut, bercerita atau bercerita di jalanan tentang kesuksesan negeri ini tanpa berbicara tentang kemiskinan dan keterbelakangan kembali yang menjadi pakaian umum saat itu. 

Pemikiran yang baik atau cara berpikir yang benar dapat melingkupi hati dan pikiran kita bahwa kemajuan negara ini benar-benar terjadi, dengan kata lain penilaian terhadap negara ini juga harus membandingkan Indonesia dulu dan sekarang, bukan hanya membandingkan kenyataan saat ini dan situasi yang baik. Selain itu, seseorang dapat dengan cerdas membedakan sikap optimis dari sikap mendukung pemerintah, dan sikap kritis dari sikap pesimis. Harapan tentang negara tidak mendukung pemerintah, harus mempertahankan sikap yang kuat, tetapi harus menghentikan sikap pesimis dan tidak takut untuk optimis.

Optimisme adalah modal pertama, perilaku ini harus mengikuti semangat perubahan, gerakan dan pembaruan di semua lapisan dan semua sektor masyarakat. Pandangan optimis dan positif harus diduplikasi dalam visi kolektif seluruh bangsa agar bangsa ini tetap dapat dipertahankan dan cara berpikir mereka lebih maju.

Manfaat Pikiran Positif untuk Kesehatan

Ada sederet manfaat yang dapat Anda raih dari terbiasa berpikir positif, baik untuk kesehatan mental maupun fisik, di antaranya:

1. Membantu Anda mengelola stres lebih baik

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pikiran positif dapat membuat seseorang lebih baik dalam menghadapi masalah, bahkan sebuah kegagalan. Alih-alih jatuh dalam keputusasaan, orang yang mengetahui pola pikir yang benar akan berusaha mencari jalan keluar dari kegagalan tersebut.

Itu membuat orang yang lebih tahu berpikir lebih baik dan lebih mampu mengatasi stres, sehingga tidak mudah stres. Saat Anda khawatir, orang tahu sikap yang benar juga dapat menyelamatkan dan kecemasan dan stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun