Mohon tunggu...
Heribertus Marcel Ericsson
Heribertus Marcel Ericsson Mohon Tunggu... Halo

Simple

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Proses Bisnis Indofood

11 Oktober 2021   17:45 Diperbarui: 11 Oktober 2021   17:48 4763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada kesempatan kali ini saya akan melakukan analisis terhadap salah satu video profil Wajib Pajak yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk.. Indofood merupakan perusahaan pengolahan makanan yang berdiri tahun 1968 oleh Sudono Salim. 

Berbagai produk terbaik telah dihasilkan oleh Indofood antara lain mie instan, tepung terigu, minyak goreng dll. Indofood merupakan salah satu penghasil mie instan terbesar di dunia dengan produksi 11 miliar bungkus per tahun dari 16 pabrik yang ada. Indofood mengoperasikan salah satu fasilitas produksi terbesar di Asia Tenggara. 

Indofood membagi bisnisnya menjadi beberapa divisi. Pertama adalah Noodles Division. 

Produk mie instan dari Indofood sangat terkenal di Indonesia mulai dari Indomie, Sarimi, Supermi, Popmie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam. Kedua dari Dairy Division, Indofood menghasilkan Indomilk, Cap Enak, Tiga Sapi, dll. Ketiga adalah Food Seasosing Division, Indofood menghasilkan Sambal Indofood dan Kecap Manis Indofood. Keempat adalah Snack Food Division, Indofood menghasilkan Chitato yang mana memiliki ceruk dan target pasar yang spefisik yakni generasi milenial. 

Kelima adalah Biscuit Division, Indofood menghasilkan Trenz dengan menjadi pelopor biskuit di Indonesia. Keenam adalah Nutrition and Special Food Division, Indofood menghasilkan Sun untuk bayi, anak-anak dan ibu hamil. Indofood juga menghasilkan packaging berkualitas guna menunjang produk yang ada. Karton dan Polypropylene Bags.

Dari sektor agribisnis, Indofood mengintegrasikan seluruh proses bisnisnya dari hulu hingga hilir. Dengan luas lahan mencapai 500 ribu hektar yang mana 35% dialokasikan untuk kelapa sawit. 

Plantation Division terus mengembangkan R&D mulai dari pengelolaan penanaman biji, pengembangan, sampai proses panen. Cooking Oil and Fats Division menghasilkan minyak kelapa sawit. Produknya antara lain Minyak Bimoli dan Mentega Simas. 

Jika dilihat dari proses bisnisnya, Indofood memiliki beberapa tahapan. 

Pertama adalah proses Procurement. Ini adalah proses bisnis yang berkaitan dalam pengadaan barang dan kebutuhan lainnya dalam membantu kelangsungan usaha. Indofood harus menyiapkan banyak bahan mulai dari tepung sampai bahan-bahan kimia untuk membuat produknya. 

Tahap kedua In Out Inventory. Mengingat proses bisnis yang melakukan pengolahan bahan mentah menjadi produk siap pakai, otomatis akan terdapat banyak barang atau material yang keluar masuk perusahaan. Oleh karena itu, harus ada pengawasan terhadap barang yang keluar dan masuk agar jumlahnya sesuai. 

Proses ketiga adalah Proses Produksi, fungsi proses produksi adalah pembuatan bahan baku sehingga menjadi barang jadi dan bisa dijual kepada konsumen. 

Proses ini membutuhkan mesin dan peralatan canggih guna mencapai efisiensi dalam menghasilkan produk. Proses keempat adalah Penjualan dan Pemasaran, proses ini adalah pemasaran kepada supplier di seluruh Indonesia. Tujuannya tentu untuk mendapatkan keuntungan. Proses kelima adalah Administrasi dan Umum, fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada hubungannya dengan penentuan kebijakan, pengarahan, dan juga pengawasan supaya kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efisien. Proses keenam adalah Akuntansi dan Keuangan. Akuntansi dan keuangan memastikan bahwa keuangan usaha sehat dan mampu untuk memenuhi kebutuhan produksi, sekaligus kontrol terhadap berbagai laporan keuangan agar tujuan dari bisnis perusahaan dapat tercapai. 

Jaringan distribusi Indofood tersebar di seluruh Indonesia dari warung kelontong sampai masuk mall besar dan Branding Indofood sangat kuat di kalangan masyarakat Indonesia. Ini didukung oleh banyaknya produk berkualitas yang dihasilkan oleh Indofood. Perusahaan ini telah mendapat banyak penghargaan baik dari produk yang dihasilkan maupun kinerja perusahaan secara umum. 

Indofood juga terus mengembangkan teknologi dan SDM melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan karyawan. Selain fokus pada pengembangan bisnis, Indofood juga peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi jejak karbon dan terus mengembangkan energi terbarukan. Indofood juga telah melakukan ekspor ke beberapa negara. Dimana yang terbaru tahun 2020 kemarin, Indofood mengakuisisi Pinehill Company seharga hampir $3 milliar atau sekitar Rp. 45 triliun. 

Grup Pinehill Company saat ini memiliki 12 fasilitas produksi mi instan yang berlokasi di delapan negara dengan total populasi yang lebih dari 550 juta orang, dan juga memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan total populasi lebih dari 885 juta orang. 

Tak hanya itu, dengan fasilitas produksi mi instan dan jaringan distribusi Pinehill Grup yang ekstensif di negara Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara akan memberikan platform yang langsung tersedia dan penting bagi Indofood untuk mendistribusikan dan bahkan memproduksi beragam produk konsumen bermerk yang saat ini diproduksi dan didistribusikan di Indonesia, di pasar Pinehill yang berkembang pesat. 

Pasar Pinehill yang meliputi total populasi lebih dari tiga kali total populasi Indonesia merupakan pasar yang berkembang sangat pesat. Dengan konsumsi per kapita rata-rata mi instant yang masih sangat rendah, dan pertumbuhan yang pesat di pasar tersebut diharapkan terus berlanjut di masa yang akan datang maka pengambil-alihan Pinehill Company diharapkan memberikan kontribusi yang tinggi bagi pertumbuhan kami di masa depan, Dengan mempertimbangkan sinergi usaha Pinehill Company dengan Indofood dan marjin usaha Grup Pinehill, posisi pasar yang kuat serta tingkat pertumbuhan yang tinggi, Direksi Indofood yakin transaksi akan ini meningkatkan nilai pemegang saham.  

Jika dilihat dari laporan keuangannya, Indofood membukukan kinerja yang cukup baik selama tahun 2020 yang mana bagi sebagian perusahaan merupakan bencana akibat adanya Pandemi Covid-19.Indofood membukukan pendapatan senilai Rp81,73 triliun. Realisasi itu naik 6,70 dari tahun 2019 sebesar Rp76,59 triliun. 

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami kenaikan sebesar 31,52 persen menjadi Rp6,45 triliun. 

Sementara pada 2019, Indofood mencatatkan laba bersih senilai Rp4,90 triliun. Adapun, total aset perseroan mengalami pertumbuhan 69,58 persen menjadi Rp163,13 triliun per akhir 2020. 

Liabilitas perseroan naik 100,01 persen menjadi Rp83,99 triliun sedangkan ekuitas naik 46 persen menjadi Rp79,13 triliun. Marjin laba bersih perseroan pada 2020 meningkat menjadi 7,9 persen dari sebelumnya 6,4 persen. Sedangkan laba inti naik sebesar 21,63 persen menjadi Rp5,96 triliun dari sebelumnya Rp4,90 triliun. 

Dalam kondisi operasional yang dinamis selama tahun 2020, Indofood tetap dapat membukukan kinerja yang konsisten melalui ketahanan dan ketangguhan dari model bisnis yang terintegrasi secara vertikal dan merek-merek yang dikenal konsumen. Jika dilihat dari utang pajaknya, terjadi kenaikan yang signifikan yakni dari Rp800 miliar di tahun 2019 menjadi lebih dari Rp2,1 triliun. Ini menunjukan kontribusi yang besar dari Indofood terhadap penerimaan negara. 

Berdasarkan penjelasan yang ada tentang proses bisnis Indofood, dapat disimpulkan bahwa untuk membangun suatu perusahaan besar, diperlukan kerja sama antar berbagai pihak serta adanya sistem yang menunjang bisnis tersebut. Jika dikaitkan dengan aspek perpajakan maka dalam setiap proses bisnis Indofood merupakan peluang adanya potensi pajak. 

Ini merupakan peluang bagi DJP dalam mempelajari seluk beluk bisnis suatu perusahaan karena jika perusahaan tersebut mampu menghasilkan keuntungan hingga triliunan rupiah maka potensi pajak yang ada sangat besar dan itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh Rakyat Indonesia.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun