Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Naskah Proklamasi Ditandatangani Sukarno-Hatta di Atas Piano

30 November 2018   21:32 Diperbarui: 1 Desember 2018   03:33 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Soebardjo seorang tokoh pergerakan yang erat bekerja sama dengan Laksamana Maeda ,mengetahui keberadaan Bung Karno dan Bung Hatta. Ahmad Soebardjo dengan segera berangkat ke Rengasdengklok untuk menemui serta ingin membawa kembali Sukarno ,Ibu Fatmawati ,Guntur ( putra Bung Karno) dan Hatta ke Jakarta.

Pada awalnya para pemuda yang menculik kedua tokoh bangsa itu menolak permintaan itu .Tetapi para akhirnya para pemuda tersebut mengizinkannya . Pada 16 Agustus 1945 sekitar pukul 10.00 malam ,Bung Karno dan Bung Hatta tiba di Jakarta dan dibawa kekediaman Laksamana Maeda.

Mengapa kedua tokoh bangsa itu dibawa ke kediaman Laksamana Jepang itu?.Jawaban yang diperoleh ,karena selama ini ,pembesar Angkatan Laut Jepang ini sudah menunjukkan simpati nya terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia .Kemudian juga Ahmad Soebarjo sudah akrab dengan Maeda.

Sesungguhnya pada 16 Agustus 1945 itu para anggota PPKI sudah berkumpul di Jakarta dalam hal ini di Hotel Des Indes ( sekarang kompleks pertokoan Duta Merlin), jalan Gajah Mada Jakarta .

Mereka berkumpul karena pada 16 Agustus itu akan diselenggarakan rapat PPKI.Tapi rapat itu tidak jadi dilaksanakan karena Sukarno ,Ketua PPKI dan Hatta sebagai wakil ketua tidak berada di tempat karena sedang berada di Rengasdengklok .

Oleh karena sebahagian besar anggota PPKI sudah berada di Jakarta ,maka pada 16 Agustus malam itu mereka juga ikut diundang ke kediaman Laksamana Maeda. Setibanya di kediaman Maeda ,Bung Karno berbicara terlebih dahulu dengan Laksamana Jepang itu .Sukarno ,Hatta menanyakan apakah benar Jepang sudah menyerah.

Maeda membenarkan berita itu.Selanjutnya Sukarno - Hatta meminta Ijin kepada Maeda agar di kediaman Maeda itu mereka bisa membahas dan merumuskan naskah proklamasi .

Laksamana Jepang itu mengizinkannya dan kemudian ia naik ke lantai dua kediamannya . Tempat pertemuan Sukarno - Hatta dengan Maeda itu masih terpelihara dengan baik di gedung museum perumusan naskah proklamasi itu .Apabila kita masuk ke gedung museum ,ruangan pertemuan itu berada pada sebelah kiri dan kursi serta peralatan lainnya masih tetap menggambarkan suasana aslinya.

Sementara pada ruang sebelah kanan masih tersusun meja dan kursi kursi yang ditempati oleh sebahagian anggota PPKI yang hadir pada 16 Agustus 1945 malam itu. Selain anggota PPKI ,pada malam itu ikut juga berkumpul para tokoh tokoh pemuda.

Para anggota PPKI dan elemen pemuda yang hadir pada malam itulah yang meminta Bung Karno ,Bung Hatta untuk menyusun naskah proklamasi. Untuk memenuhi permintaan itu ,sekitar pukul 3 pagi ,17 Agustus 1945 ,Sukarno,Hatta dan ditemani Ahmad Subardjo berpindah tempat ke sebuah ruangan makan yang berada di sebelah tangga yang menuju ke lantai dua.

Mereka duduk mengitari meja makan panjang. Bung Karno mulai mempersiapkan draft Naskah Proklamasi sedangkan Bung Hatta dan Ahmad Subardjo menyumbangkan pikiran secara lisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun