Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

DPR Temukan 2.500 TKA China di Morowali, Apakah Itu Membahayakan?

10 Juli 2018   08:12 Diperbarui: 10 Juli 2018   08:25 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu issu panas yang ditujukan terhadap Jokowi sekarang ini ialah yang berhubungan dengan serbuan TKA China. Di masyarakat juga hal ini menjadi pembicaraan yang menarik.Ada yang berkomentar ditengah tengah sulitnya mencari pekerjaan di negeri ini mengapa dibiarkan TKA China datang.Ada lagi yang menyebut hal ini terjadi karena pemerintahan Jokowi terlalu lemah menghadapi persyaratan investasi China.

Bahkan komentar yang lebih keras menyatakan sebentar lagi negeri ini akan dikuasai China. Dalam konteks yang demikianlah muncul istilah bahwa pemerintah pro asing dan aseng.

Terhadap pembicaraan yang demikian tentu menjadi menarik untuk mengetahui seperti apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan serbuan TKA tersebut.
Detiknews,8 Juli 2018 memberitakan Ketua Komisi IX DPR RI ,Dede Yusuf melakukan kunjungan kerja ke PT Indonesia Morowali Industrial Park ( IMIP) di Morowali ,Sulawesi Tengah terkait isu serbuan tenaga kerja asing ( TKA) disana.

Hasil kunjungan kerja itu dibagikan Dede Yusuf di akun facebooknya.Garis besar temuan itu adalah sebagai berikut.

1).Dede menemukan jumlah TKA China yang berada di PT IMIP berjumlah  2.500 orang sedangkan pekerja lokal mencapai hingga 28.000 orang.

2).Gaji para pekerja lokal cukup menggiurkan yakni Rp.4 juta untuk lulusan SMA yang bekerja sekitar 6 bulan sedangkan untuk pekerja lokal dengan masa kerja sudah 2 tahun ,gajinya mencapai Rp.10 juta per bulan.

3).Saat ini masih dibutuhkan 10.000 karyawan lagi ,semuanya tenaga lokal dan masih terbuka untuk umum.

Berkaitan dengan kunjungan kerja dimaksud ,Dede Yusuf menyatakan tidak menemukan serbuan TKA bahkan yang ada justru puluhan ribu pekerja kita yang berasal dari sekitar Sulawesi.

Kemudian Ketua Komisi IX DPR itu mengatakan berdasarkan hasil pembicaraan dengan Bupati dan Ketua DPRD Morowali diperoleh gsmbaran tentang pendapatan daerah dan multiplier effect ke daerah yang terasa besar.Bahkan menurut Bupati ,Morowali sempat mendapat angka pertumbuhan ekonomi sebesar 35 persen ,termasuk 5 besar tertinggi  di Indonesia.

Dede juga menyatakan jumlah TKA yang tidak sampai berjumlah 10 persen itu mempunyai ijin kerja yang sah. Dede Yusuf adalah anggota DPR RI yang juga cukup dikenal di negeri ini.

Sosok ganteng ini pada mulanya adalah seorang aktor Indonesia yang dikenal dengan film film laganya. Karir politiknya diawali nya di PAN dan mewakili partainya ia menjadi anggota DPR RI masa bakti 2004-2009.Putra artis kenamaan Rahayu Efendi ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat pada priode 13 Juni 2008 hingga 13 Juni 2013.

Pada tahun 2013 itu ia pindah menjadi anggota Partai Demokrat dan pada Pemilu 2014 ia terpilih menjadi anggota DPR RI dan sekarang menjadi Ketua Komisi IX yang membidangi tenaga kerja,kependudukan dan kesehatan.

Dengan adanya penjelasan Ketua Komisi IX tersebut maka kita telah mendapat gambaran tentang seberapa banyak TKA China di Morowali. Tentunya sangat tergantung kepada masing masing orang untuk menilai apakah jumlah TKA China yang tidak mencapai angka 10 persen itu dapat dikategorikan sebagai " serbuan" TKA China atau sesuatu yang masih berada pada taraf normal.

Memang tidak hanya di Morowali tetapi di tempat lainnya juga tentu ada juga TKA dari negara yang sekarang menjadi kekuatan ekonomi terkuat kedua di dunia. Berkaitan dengan hal tersebut lah pemerintah seyogianya memberi informasi yang lebih gencar tentang keberadaan TKA China di tempat lain sehingga publik negeri ini dapat memperoleh informasi yang lebih utuh dan menyeluruh tentang hal ini.

Dengan informasi yang utuh dan menyeluruh itu masyarakat menjadi lebih paham sehingga dapat menarik kesimpulan tentang kehadiran TKA tersebut. Salam Persatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun