Mohon tunggu...
Maratus Sholihah
Maratus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya Shopping dan Travelling 🖇️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membaca Kritis Merupakan Kunci Utama Menangkal Hoaks dalam Konteks Bimbingan dan Konseling

28 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 28 Maret 2024   12:11 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang dipenuhi dengan informasi, kebenaran seringkali tersembunyi di balik lapisan-lapisan hoaks yang terus beredar di media sosial dan platform daring. Fenomena ini, yang sering disebut sebagai Berita Palsu atau Hoaks, telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang mengandalkan internet sebagai sumber informasi utama mereka. Namun, dengan keterampilan membaca kritis, kita dapat menjadi penjaga kebenaran dalam lautan informasi yang kompleks ini. Bagi para profesional bimbingan dan konseling, membaca kritis bukan hanya sekadar keterampilan tambahan, tetapi menjadi fondasi dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada klien. Artikel ini akan membahas peran penting membaca kritis dalam menangkal hoaks dalam konteks Bimbingan dan Konseling.

Memahami Dampak Hoaks

Hoaks tidak hanya berdampak pada informasi yang diterima oleh individu, tetapi juga dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional mereka. Dalam konteks bimbingan dan konseling, hoaks dapat menciptakan ketidakpastian, kecemasan, dan bahkan memperburuk kondisi kesehatan mental klien. Oleh karena itu, penting bagi para profesional BK untuk mampu mengidentifikasi dan menanggapi hoaks dengan bijak.

 Membangun Keterampilan Membaca Kritis

Membaca kritis melibatkan kemampuan untuk menganalisis informasi secara objektif, mengidentifikasi kebenaran, dan mengevaluasi keandalan sumber informasi. Dalam konteks bimbingan dan konseling, para profesional harus dilengkapi dengan keterampilan ini agar dapat membantu klien membedakan antara informasi yang akurat dan hoaks yang merugikan.

 Mengintegrasikan Membaca Kritis dalam Layanan BK

Para profesional BK dapat mengintegrasikan keterampilan membaca kritis dalam layanan mereka melalui beberapa cara:

  • Edukasi Klien: Memberikan informasi kepada klien tentang pentingnya membaca kritis dan cara mengidentifikasi hoaks.
  • Sumber Daya: Menyediakan sumber daya dan referensi yang dapat membantu klien memverifikasi informasi yang mereka temui.
  • Diskusi Terbuka: Mendorong klien untuk berdiskusi tentang informasi yang mereka temui dan membantu mereka mengurai kebenaran dari hoaks.

 Menjadi Teladan

Sebagai profesional bimbingan dan konseling, penting untuk menjadi teladan dalam praktik membaca kritis. Hal ini mencakup memverifikasi informasi sebelum dibagikan kepada klien atau masyarakat, serta menjaga integritas dalam menyediakan layanan dan informasi yang akurat.

 Mengadvokasi Literasi Digital

Selain membantu klien secara langsung, para profesional BK juga dapat berperan sebagai advokat literasi digital dalam komunitas mereka. Melalui workshop, seminar, atau kampanye pendidikan, mereka dapat mempromosikan pentingnya membaca kritis dan membagikan strategi untuk menangkal hoaks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun