Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

"Sircularity Gap", Tanggung Jawab Barang Masih Berhenti di Titik Penjualan

10 Oktober 2020   00:53 Diperbarui: 3 April 2022   15:27 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Thinkstock)

Barangkali itu alasan mengapa negara dan dunia usaha terlambat serta masih sedikit yang berivestasi di energi terbarukan. Menggusur orang agar bisa menyekopi batu bara masih lebih menguntungkan dalam jangka pendek bagi pengusaha.

Industri daur ulang ---kita sebut komunitas 3R (reuse, reduce, recycle) sejatinya masih menyumbang sedikit dalam upaya memperkecil gap menuju ekonomi melingkar atau ekonomi sirkular. 

Inisiatif masyarakat ini yang sebagian besar tumbuh dalam bingkai idealisme menjaga lingkungan dan nilai ekonomi dari sampah. Namun, pemerintah belum hadir seperti yang seharusnya serta dunia usaha (produsen) tidak peduli dengan sampah produknya.

Plastik jenis PP dan HD dari riwayat penggunaan minuman ringan dan kemasan oli motor dan mobil (Dokumentasi Marahalim Siagian)
Plastik jenis PP dan HD dari riwayat penggunaan minuman ringan dan kemasan oli motor dan mobil (Dokumentasi Marahalim Siagian)
Produsen barang belum memiliki sensitifitas terhadap kemasan mereka agar mudah untuk proses daur ulang. 

Pemerintah, alih-alih meregulasi kemasan produk ini, malah hanya menargetkan adanya pengurangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga sebesar 30 persen yang diterjemahkan oleh pemerintah daerah dalam Jakstrada Persampahan. 

Sudah adakah daerah tingkat dua dan provinsi yang mampu mencapai ini? 

Kalaupun sudah ada, dua atau tiga daerah di Indonesia, sebagian besar daerah tingkat (kabupaten/kota madya dan propinsi) belum sanggup mencapai pengurangan 30 persen sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga melalui fasilitas pemrosesan.

Umumnya masih dengan paradigma lama: sampah diangkut lalu disembunyikan ke ke TPA (tempat pembuangan akhir). Indutri-industri pemrosesan belum didorong agar dapat tumbuh lebih banyak serta mandiri.

Sementara itu, pelaku 3R berkutat soal modal yang kurang, alat dan teknologi yang minim, pengembangan kapasitas yang lambat  dan dalam keadaan itu, mereka berupaya melakukan usaha pendaurulangan sampah yang sebetulnya cukup rumit.

Plastik jenis PET riwayat penggunaan kemasan air minum mineral dan soda (Dokumentasi Marahalim Siagian)
Plastik jenis PET riwayat penggunaan kemasan air minum mineral dan soda (Dokumentasi Marahalim Siagian)
Botol plastik PET ini misalnya, terdiri dari beberapa bagian: tutup, cincin, label, serta botolnya. Plastik labelnya belum ekonomis untuk di daur ulang. 

Cicinya terlalu kecil serta menghabiskan banyak waktu untuk melepaskannya. Tutupnya cukup kecil serta ringan. Memerlukan waktu agar dapat diproses dengan volume yang cukup untuk selanjutnya didaur-ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun