Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Teror Ulat Bulu dan Burung-burung yang Hilang dari Pekarangan Kita

15 Januari 2020   23:00 Diperbarui: 18 Januari 2020   02:39 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: www.superkicau.com

Beberapa jenis burung pemangsa serangga adalah; burung gereja erasia (Passer montanus), kutilang, ciblek, kepodang, dan burung jalak.

Teror ulat bulu di pemukiman warga mungkin tidak akan sampai menimbulkan korban jiwa, namun menimbulkan ketidaknyamanan. Rasa risih dan tidak nyaman mendapati ulat bulu ada di leher, kursi tamu, tudung saji makanan, atau mungkin di sprei tempat tidur yang menimbulkan gatal dan bentol-bentol seperti yang dialami warga.

Apa yang harus dilakukan?

Mengundang kembali burung-burung ke pekarangan kita
Apa yang terjadi di perkotaan berbeda dengan kasus yang diakibatkan oleh kampanye empat hama di Tiongkok. Kota-kota kita disesaki oleh populasi manusia yang terus bertambah.

Ruang terbuka hijau menyusut, pepohonan banyak hilang karena diubah menjadi hunian, perkantoran, infrastruktur, serta penggunaan ruang untuk fasilitas publik yang memakan banyak tanah atau ruang di perkotaan.

Pohon kersen di pekarangan dapat mengundang burung (Marahalim Siagian)
Pohon kersen di pekarangan dapat mengundang burung (Marahalim Siagian)
Opsi yang mungkin adalah mengubah ruang terbuka hijau serta pekarangan rumah hunian masyarakat urban tidak sekedar hijau, namun menanam jenis-jenis pepohonan yang dapat mengundang burung-burung kembali.

Jenis-jenis pohon atau tanaman yang dapat mengundang kembali burung ke pekarangan kita seperti pohon kersen. Tajuk pohon kersen sepeti payung yang menghadirkan kerindangan, buahnya menjadi sumber pakan bagi burung-burung di lingkungan perkotaan.

Jenis tanaman lain yang juga dapat menjadi tempat bertengger, bersarang (nesting), serta sumber pakan burung-burung agar burung hadir lagi ke lingkungan perkotaan dan pekarangan kita adalah pinang dan keluarga palem-paleman, pohon jambu, rambutan, srikaya, manga, asam, cemara laut, bunga tanjung, flamboyan, dan beringin.

Dari mana datangnya burung ke perkotaan? Burung-burung di perkotaan masih banyak, hanya saja sekarang tempatnya lebih banyak di sangkar-sangkar burung peliharaan warga. Atau burung-burung liar itu menepi, bertahan hidup di kantong-kantong lahan tersisa yang masih ada pepohonannya.

Burung Indonesia, salah satu organisasi non-pemerintah yang konsen terhadap pelestarian burung liar di Indonesia, telah mencanangkan "Bird Around Us" sejak tahun 2011, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat urban akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem yang ada di sekitarnya.

Kegiatan yang dilakukan meliputi inventarisasi jenis burung, tanaman, dan satwa lainnya, serta rekomendasi pemilihan jenis tanaman untuk mempertahankan dan memperkaya jenis-jenis burung yang ada. Salah satu lokasi program ini adalah pemantauan Taman Kota Ahmad Yani serta survei burung di Kota Bogor (burung.org).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun