Jika berbicara tentang AC Milan, tidak akan terlepas dari sejarah. AC Milan menjadi salah satu klub tersukses di dunia bersama Real Madrid dan klub Mesir, Al Ahly. Namun bisa dibilang bahwa gelar tersebut hanya berlaku beberapa dekade lalu karena saat ini sudah menjadi sejarah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataan AC Milan tidak mampu menjadi juara dalam beberapa musim terakhir ini meruntuhkan kejayaan yang telah dibangun.
Bongkar pasang kepemilikan, membuat kondisi dalam manajemen AC Milan tidak menentu dan berimbas pada penampilan tim di lapangan. Pergantian kursi pelatih serta komposisi pemain terus terjadi tiap musim kompetisi, dan tetap dengan ketidakjelasan proyek jangka panjang.Â
Sempat beberapa waktu dulu menyatakan akan mengumpulkan pemain bintang dunia di AC Milan, kemudian ada proyek tentang mengisi skuad AC Milan dengan mayoritas pemain dari Italia, dan banyak lagi proyek lainnya. Semua proyek tersebut tidak ada yang mampu memberikan rasa optimis atas kemajuan tim.
Dan baru pada awal musim lalu, manajemen AC Milan seperti mulai terlihat lebih menjanjikan. Kembalinya beberapa legenda klub dalam jajaran manajemen seperti Zvonimir Boban dan Paolo Maldini membuat beberapa pihak mulai yakin dengan kepastian proyek yang digagas oleh petinggi klub.Â
Meski di tengah musim Zvonimir Boban didepak, tidak berpengaruh banyak terhadap perubahan mental tim karena setelahnya selain Paolo Maldini, Franco Baresi, Daniele Bonera, dan Dida juga kembali dalam jajaran manajemen tim.
Perekrutan Theo Hernandez, Ismael Bennacer, Ante Rebic, Zlatan Ibrahimovic, dan Simon Kjaer memberikan asa lebih bagi kebangkitan tim. Khusus Theo Hernandez, perekrutan pemain Prancis ini dinilai cukup rumit. Karena Paolo Maldini turun langsung untuk meyakinkan sang pemain untuk berseragam AC Milan. Hal ini cukup wajar, karena tidak mudah merekrut pemain potensial untuk klub yang sudah tidak bersaing di papan atas dalam beberapa musim sebelumnya.
Setelah meyakinkan Theo Hernandez, akhirnya sang pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini mau berseragam AC Milan dan meninggalkan Real Madrid pada awal musim 2019/2020 lalu.Â
Tidak sedikit juga para fans pesimis dengan perekrutan Theo di awal-awal musim, selain karena gaya bermain yang lebih menyerang, Theo juga hanya menjadi pelapis di skuad Real Madrid.
Akhirnya pemain yang lulus dari akademi sepakbola Atletico Madrid ini resmi berseragam AC Milan pada awal musim lalu dan menjadi pemain utama di posisi bek kiri. Pada musim perdana berseragam AC Milan, pemain berusia 23 tahun ini langsung membuktikan kualitasnya yang selama ini disia-siakan oleh Real Madrid.Â
Tercatat Theo memainkan 33 laga, mencetak 6 gol dan menyumbang 5 asis di Serie A, dan bermain pada 3 laga dan mencetak 1 gol di ajang Coppa Italia. Berkat penampilan apiknya, Theo mampu mengantarkan AC Milan berlaga di ajang Liga Europa musim ini. Raihan tersebut langsung membuka mata banyak fans bahwa kualitas Theo memang luar biasa.
Pada musim kedua berseragam AC Milan atau tepatnya pada musim ini, saudara dari pemain Bayern Munchen, Lucas Hernandez, ini menjelma menjadi bintang baru di sepakbola dunia.Â
Ucapan Paolo Maldini pada awal perekrutan Theo yaitu "Theo akan menjadi salah satu dari 3 bek kiri terbaik di dunia, apabila bergabung dengan AC Milan", secara perlahan mulai terbukti.Â
Selain kokoh di lini pertahanan, Theo juga aktif membantu serangan dan berkontribusi terhadap banyak gol yang dicetak oleh AC Milan. Bahkan tidak jarang karena gol dan asis Theo, menentukan kemenangan bagi AC Milan musim ini.
Berkat penampilan apik Theo dan seluruh tim, membuat AC Milan tetap berada di puncak klasemen Serie A musim ini dengan raihan 14 laga, menang 10 kali dan imbang 4 kali, serta belum pernah kalah. AC Milan menjadi satu-satunya klub di 5 liga top eropa yang belum pernah terkalahkan sampai saat ini.
Sebagai catatan tambahan, Theo lahir di kota Marseille, Prancis, dan memiliki pasport Spanyol. Dari kecil, Theo bermain untuk akademi Atletico Madrid, namun sebelumnya pernah juga bermain untuk akademi klub Spanyol lainnya yaitu CF Rayo Majadahonda. Sempat dipinjamkan ke Deportivo Alaves selama 1 musim kompetisi, akhirnya pada awal musim 2017/2018 lalu diboyong oleh Real Madrid dari Atletico Madrid.
Bersama Real Madrid, Theo hanya menjadi pemain pelapis sehingga pada musim berikutnya dipinjamkan ke Real Sociedad selama 1 musim. Baru pada musim 2019/2020 lalu diboyong oleh AC Milan dari Real Madrid.
Theo tercatat bermain baik ketika berseragam Deportivo Alaves, Real Sociedad, dan AC Milan saat ini, hingga membuat sang pemain menjadi pemain andalan dalam tim. Namun sayangnya, dengan catatan impresif tersebut, belum mampu mengantarkannya mendapatkan panggilan timnas Prancis. Bersama timnas Prancis, Theo hanya mentok di skuad timnas Prancis U21, dan itu pun belum pernah dimainkan di laga bersama timnas Prancis U21.
