Ruang kerja ini memadukan produktivitas ala executive office dengan kenyamanan lounge dan sentuhan "gallery living". Nuansa kayu hangat, batu alam bermotif kuat, rak display berlapis cahaya, hingga koleksi memorabilia semuanya dirangkai untuk membangun citra personal sekaligus profesional. Berikut design breakdown-nya.
Ide Besar: Produktif Seperti Kantor, Nyaman Seperti Rumah
Intensi utama adalah menghadirkan ruang kerja yang fokus untuk berpikir dan memimpin rapat singkat, namun tetap terasa santai. Palet warna netral-hangat (oak, taupe, grey) menjadi kanvas yang "tenang", lalu diberi aksen karakter melalui karya seni, figur collectible merah, dan frame jersey, menciptakan cerita personal tanpa mengganggu ritme kerja.
Zoning & Alur Ruang: Satu Ruang, Banyak Fungsi
Layout membagi area menjadi dua: work zone dan lounge/meeting zone.
Work zone: Meja L-shape menghadap jendela untuk memaksimalkan cahaya alami. Sebuah bench tipis di depan meja memfasilitasi diskusi cepat tanpa harus "mengundang duduk lama".
Lounge/meeting zone: Sofa modular, kursi occasional, coffee table, serta workstation tipis di dinding untuk kerja ringan. Area ini juga siap menjadi screening room berkat proyektor plafon.
Pemecah visual: Rak metal-kayu berlapis kaca dan cermin membingkai koleksi sekaligus menjadi partisi tembus pandang, membagi ruang tanpa memutus keterhubungan.
Palet Material: Taktik Hangat & Tahan Lama
Dominasi veneer kayu dengan tekstur gurat yang natural menenangkan skala ruang. Marble bermotif dramatis dipasang sebagai panel dinding dan top rak untuk menghadirkan kesan premium. Plester tekstural/microcement memberi relief halus di bidang netral. Lantai batu berpori halus dan karpet rajut menambah kehangatan sekaligus meredam bising.