Kini, ASDP bukan hanya perusahaan angkutan penyeberangan. Ia telah menjelma sebagai jembatan hidup yang menyatukan berbagai sisi Indonesia. Melalui 300 lebih pelabuhan di seluruh nusantara, ASDP menjahit pulau-pulau yang dahulu berjauhan, bukan cuma lewat kapal, tapi juga melalui rasa saling memiliki.
"BHC bukan proyek fisik semata," ujar Heru Widodo, Direktur Utama ASDP. "Ini bagian dari visi Transformation for Growth. Kami ingin menciptakan ruang tumbuh yang inklusif, yaitu untuk wisata, ekonomi, dan budaya lokal," katanya dalam siaran pers resmi ASDP.
Letjen (Purn) TNI AM Putranto, Kepala Staf Kepresidenan, menyebutkan, "Transformasi ASDP bukan hanya soal transportasi. Ini tentang menghadirkan rasa, menumbuhkan keterikatan antarmanusia, dan menyatukan Nusantara dengan semangat kebangsaan yang hidup."
BHC adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional yang menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam membangun tatanan ekonomi dan pariwisata Indonesia secara menyeluruh.
Melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk ASDP, kawasan ini tak sekadar menjadi titik simpul transportasi, tetapi juga ditata sebagai destinasi wisata terpadu yang mendorong pertumbuhan lokal dan memperkuat konektivitas antarwilayah.sunyi
Kini BHC menjadi wajah baru Sumatra yang menjanjikan, bukti nyata bahwa pembangunan bukan sekadar angka, melainkan ruang hidup yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Tak heran, slogan "Bangga Menyatukan Nusantara" kini tak lagi terdengar sebagai jargon. Ia hidup di wajah petugas pelabuhan yang ramah, senyum pedagang kopi yang laris, tawa anak-anak yang berlari di halaman pelabuhan, dan dalam harapan keluarga yang merasa aman bepergian.
Di malam terakhir sebelum kembali, kami duduk di dermaga. Lampu-lampu pelabuhan memantul di permukaan air. Anak saya duduk di pangkuan, tangannya menggenggam erat tangan saya.
"Kapan kita ke sini lagi?" tanyanya lirih.
Saya menatapnya dan menjawab, "Kapan pun kamu mau."