Nah, mungkin hanya sedangkal itu pengetahuan saya tentang Sarkat. Adapun bagi teman-teman yang lebih ngolotok (istilah Sunda: paham betul) tentang seluk-beluk Sarkat lebih lanjut, silakan bisa menambahkan, membantah ataupun mengoreksi atas kesalahan penjabaran yang telah saya lakukan.
Ohya, dulu tatkala saya mengunggah ikrar yang ditulis tangan di akun Facebook, seorang senior di KMO Indonesia sekaligus teman sebaya saya di bangku sekolah menengah pertama sempat berkomentar. "Sudah Sarkat apa belum?", tulisnya dalam kolom komentar.Â
"Hahhh? Sarkat? Apa itu Sarkat?", saya menjawabnya dengan polos yang memang waktu belum tahu-menahu tentang Sarkat. Bahkan dalam WAG kecil KMO Indonesia, belum ada wacana Sarkat yang sampai ke telinga saya.
Apa kabar hari ini? Anda sudah Sarkat apa belum?
Tulungagung, 24 Juli 2021
Â