Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Monolog Nadi

6 November 2020   05:35 Diperbarui: 6 November 2020   05:36 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubuka bagian desir nadiku

persis di titik satu denyutnya menjadi ritme nan kian menentu

menyusun monolog panjang di antara girang dan kelu

memotong kelemut dua sejoli di ruang ragu teruntuk bisu

Tutur katanya kini menjabat satru

sejak mulai itulah denyutnya kian bahaya laik mesiu

sedikit bergidik hingga menghujam ulu

pun mendengar itu dua puluh sembilan gigiku mendadak ngilu

kepala sebelah terasa ngelu

Tepat di pukul dua belas kurang tiga menit

kegaduhan di dalam diriku tak terdalihkan lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun