Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Puasa, Godaan Berat itu Sesudah Magrib

30 Mei 2018   15:58 Diperbarui: 11 Juni 2018   00:00 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ramadan kareem/pixabay.com

Ada benarnya, apa yang orang bilang bahwa godaan orang puasa itu justru setelah azdan Magrib. Buat orang yang istiqomah menjalankan puasa rumah makan atau Restoran, warteg buka siang bolong bukan masalah buat puasanya. Lha ketika dirumah Istri masak untuk persiapan berbuka aroma masakan sesedap apapun tidak pernah menggoyahkan puasanya. Sebab paham betul saat puasa bahwa makan dan minum siang hari itu dilarang.

Ahli hisap begitu  biasanya orang menyebut secara pelesetan utuk para perokok, perokok berat sekalipun yang serius menjalankan ibadah puasa, mereka sanggup bertahan untuk tidak merokok sampai adzan berkumandang, tapi setelah adzan magrib mana tahan....

Saya pernah menyaksikan seorang biker ketika mendengar adzan magrib ditengah kemacetan langsung menepi dan segera menyalakan sigaret. Mungkin buat dia asap nikotin lebih nikmat dan lebih dari segalanya yang membuat lapar dan hausnya sirna.

Sebagai seorang perokok rupanya dia sudah tidak tahan lagi untuk tidak merokok, paling tidak bertahan sampai tiba di tujuan atau cari tempat yang lebih aman dan nyaman.

Tidak usahlah bergibah saya sendiri kalau sudah adzan berkumandang biasanya langsung kalap. Saya bukan perokok, merokok bukan bagian ujian dari puasa saya. Tetapi untuk urusan perut di situlah saya merasa kalah. Rasanya apa yang ada di hadapan saya di meja makan mau saya pindahkan semuanya ke rongga perut.

Semua hidangan terhidang rasanya begitu menggoda begitu sulit berkelit. Akibatnya perut kekenyangan.

Tidak paham apa yang terjadi secara medis akibat perut kekenyangan, yang jelas perut terasa begah, badan lesu, kepala pening, malas bergerak dan ngantuk, tidak bergairah dan banyak lagi dampak buruknya. Akibat lanjutnya malas sholat tarawih, jangankan tarwih sholat Isya saja ditunda-tunda. Betul adanya apa yang dikatakan seorang Imam Besar bahwa makan terlalu kenyang membuat manusia malas melaksanakan ibadah.

Sementara menurut pakar kesehatan makan terlampau berlebihan bisa berakibat untuk jangka pendek bisa memicu meningkatnya asam lambung, cirinya mual, nyeri ulu hati dan terasa panas di rongga dada; semua itu berakibat menurunnya kebugaran yang menyebabkan itu tadi lelah dan malas beraktivitas.

Jangka panjang kebiasaan makan berlebihan bisa mengakibatkan kegemukan atau obesitas; tidak usah berlama lama, sebulan saja ukuran celana sudah terasa kekecilan. Kalau sudah seperti itu bersiaplah deretan penyakit siap menyergap.

Padahal dengan puasa mestinya harus bisa mengendalikan diri bukan cuma siang hari tapi sepanjang hari dan bukan cuma urusan makan dan minum saja tapi juga mengendalikan hawa nafsu. Makan secara berlebihan adalah salah satu kegagalan dalam mengendalikan hawa nafsu.

Buat yang berpuasa dan masih kalap saat berbuka, bersabarlah dan kendalikan diri. Semoga diwaktu yang tersisa ini wabil khusus buat penulis sendiri bisa memperbaiki lagi kualitas puasa dan ibadah lainnyanya, serta bisa lebih mengendalikan hawa nafsu.

.

Selamat beribadah Ramadan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun