Mohon tunggu...
Seraphine Woro
Seraphine Woro Mohon Tunggu...

artikel pertama ini merupakan tugas softskill dari universitas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jalan Kaki Cuma Bikin Cape? Yakin?

27 September 2014   23:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah teman-teman suka mengeluh jika harus berjalan kaki? Apakah jalan kaki hanya membuat badan dan kaki terasa pegal? Saya jamin kebanyakan orang akan menjawab "Iya". Masyarakat modern yang dinamis rata-rata memilih mengendarai sepeda motor saat menempuh jarak yang dekat, atau dengan mobil untuk menempuh jarak yang jauh jika bersama dengan kerabat, keluarga atau yang lainnya.

It's OK kalau kendaraan digunakan untuk jarak yang jauh karena akan lebih efisien dalam menempuh perjalanan. Bagaimana dengan jarak dekat?

Salah satu cara untuk menempuh jarak dekat adalah dengan naik sepeda atau berjalan kaki. Belakangan ini banyak warga pinggiran Jakarta yang memilih turun dari angkutan umum dan berjalan kaki beberapa meter ke depan untuk menghindari diri dari kemacetan Jakarta. Tentunya mereka juga memiliki tujuan agar tidak terlambat datang ke tempat kerja.

Pada cuaca terik, kita dapat berjalan kaki dengan membuka / menggunakan payung, masker, jaket untuk menghindari tubuh dari sinar matahari dan sun block sebagai pelengkapnya. Di samping efeknya yang melelahkan, ternyata jalan kaki memiliki beberapa manfaat yang dapat kita peroleh untuk kesehatan tubuh.

MANFAAT JALAN KAKI, yaitu :


  • Menghindari Serangan Jantung


Otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dari pembuluh koroner yang memberinya makan (jantung) agar bugar dan berfungsi normal. Berjalan kaki dengan cepat dapat memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian oksigen pada otot jantung terpenuhi dan terjaga untuk tetap bisa berdegup. Berjalan kaki juga membuat kelenturan pembuluh darah arteri tubuh tetap terlatih  menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu berjalan kaki. Hasilnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, pelekatan antarsel darah yang menggumpal dan beku dapat berkurang (penyumbatan pembuluh darah), kolesterol baik, dan penderita yang terkena serangan jantung akan berkurang separuhnya.


  • Menurunkan Stroke


Memang kasus stroke jaman dulu tidak sebanyak sekarang. Coba kita tengok kembali ke belakang, di mana pada jaman itu pendahulu kita lebih suka melakukan kegiatan berjalan kaki. Walaupun transportasi belum berkembang pesat seperti sekarang, tetapi berjalan kaki dapat menghindari diri dari stroke, membuat jantung sehat dan umur panjang. Berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu dapat menurunkan dua per tiga risiko terkena stroke.


  • Berat Badan Stabil & Menurunkan Berat Badan


Membiasakan berjalan kaki secara rutin dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh. Selain sejumlah kalori yang terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kenaikan berat badan tidak akan terjadi secara cepat. Kelebihan lemak atau gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan jalan kaki minimal 1 jam dalam sehari.


  • Mencegah Kencing Manis


Dengan membiasakan berjalan kaki sekitar 6km/jam dalam waktu 50 menit, dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes tipe 2 (khususnya buat teman-teman yang bertubuh gemuk). Sebagaimana kita tahu bahwa diabetes bisa diatasi tanpa minum obat, yaitu dengan cara memilih gerak badan rutin secara berkala. Selama gula darah bisa terkontrol dengan cara menggerakan badan, obat tidak lagi diperlukan. Itu berarti berjalan kaki dapat menjadi obat antidiabetes.


  • Mencegah Osteoporosis


Berjalan kaki bukan saya hanya menggerakan otot-otot pada tubuh, tetapi juga tulang-tulang tubuh kita. Pada metabolisme kalsium, pergerakan tubuh sangat diperlukan. Tidak hanya ekstra kalsium dan vitamin D yang diperlukan untuk mencegah osteoporosis, tubuh membutuhkan gerak badan (minimal 15 menit) terpapar saat berjalan kaki dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis.


  • Meredakan Encok Lutut


Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau berjalan di dalam kolam renang, keluhan encok lutut bisa mereda. Bagi penderita encok lutut, kegiatan berjalan kaki dilakukan tidak setiap hari (tetapi selang-seling hari). Hal ini bertujuan agar sendi mendapat waktu untuk pemulihan kembali. Terjadinya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa disebabkan seseorang salah memilih sepatu yang digunakan untuk beraktivitas pada tempat-tempat tertentu.


  • Membatalkan Kanker

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun