Baik Barat maupun China bukanlah penyelamat umat. Keduanya mewakili dua wajah peradaban materialistik yang sama-sama menolak Allah sebagai pusat kehidupan. Karena itu, umat Islam harus berhenti menjadi pengikut dan mulai menjadi penentu arah.
Kebangkitan China dan kegelisahan Barat hanyalah babak baru dalam persaingan dunia yang kosong nilai. Islam harus hadir sebagai kekuatan ketiga --- bukan untuk menyaingi, tapi untuk menuntun. Dunia butuh kepemimpinan yang adil, dan Islam pernah membuktikannya. Kini tinggal satu pertanyaan: apakah umat siap kembali memimpin, atau tetap puas menjadi penonton di antara dua raksasa yang berebut tahta dunia?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI