Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Deep Work dan Tradisi Ulama Islam: Produktivitas Tanpa Distraksi

30 September 2025   07:10 Diperbarui: 30 September 2025   12:33 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena ini hanya bisa dipahami bila kita melihat cara ulama generasi awal mempraktikkan deep work. Fokus total, niat yang lurus, dan minim distraksi menjadikan mereka bisa menyerap ilmu dengan cepat. Apa yang bagi kita butuh waktu bertahun-tahun, bagi mereka hanya butuh hitungan bulan karena perhatian dan energi terkonsentrasi penuh.

Rahasia Produktivitas Ulama

Apa yang membuat para ulama mampu mencapai prestasi yang bagi kita hampir mustahil? Ada beberapa rahasia yang bisa kita kaitkan dengan konsep deep work:

  1. Kehidupan zuhud – Mereka menjauhi kemewahan, sehingga waktu dan pikiran tidak habis untuk urusan duniawi.

  2. Kedisiplinan waktu – Hari-hari mereka dibagi ketat antara belajar, menulis, mengajar, dan ibadah. Hampir tidak ada ruang untuk kegiatan sia-sia.

  3. Minim distraksi – Tidak ada media sosial, televisi, atau gadget. Fokus mereka hanya ilmu.

  4. Tujuan spiritual – Bagi mereka, menulis kitab atau menghafal hadis bukan sekadar prestasi akademik, tapi ibadah dan jalan menuju ridha Allah. Inilah motivasi terdalam yang membuat mereka tahan bekerja panjang tanpa lelah.


Relevansi bagi Kita

Kita mungkin tidak akan bisa menandingi produktivitas Imam Ahmad atau Imam Nawawi. Tetapi kita bisa belajar dari pola deep work mereka. Di era digital, distraksi datang dari notifikasi HP, media sosial, dan budaya multitasking. Tanpa sadar, energi kita terpecah sehingga sulit menghasilkan karya bermutu.

Ulama klasik memberi teladan bahwa untuk melahirkan karya besar, kita harus menyediakan ruang khusus: waktu tenang, niat lurus, dan fokus penuh. Bahkan bila hanya satu atau dua jam sehari, jika dilakukan konsisten, bisa melahirkan karya yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun