Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Raja Pemelihara Ular Berbisa

30 Agustus 2018   10:45 Diperbarui: 30 Agustus 2018   10:47 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Untuk sebagian orang, ular binatang menjijikan bahkan menakutkan.Sebagian yang lain,  menganggap sebagai peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Karenanya tidak sedikit orang yang memelihara binatang melata ini. 

Kalau ular berbisa? Ada yang berani memelihara? Tentu saja ada. Dikisahkan ada seorang raja yang memelihara seekor ular yang sangat berbisa. Ular tersebut pernah menggigit pegawainya dan racunnya masih membekas di tubuh orang tersebut. Keluarga dan teman-teman pegawai raja tersebut tentu sangat murka dengan ular tersebut. Mereka ingin sekali mengusir dan menjebloskannya dalam lubang  yang dalam agar tidak bisa memangsa korban lainnya. 

Keluarga dan teman-teman pegawai raja tersebut sangat ingin raja mengenyahkan ular berbahaya tersebut bagaimana pun caranya. Sesuatu yang ganjil pun terjadi, sang raja bukanya mengusir, membuang atau mematikan ular berbisa tersebut sang raja malah memelihara di rumahnya. Ia memberi ular itu tempat yang nyaman dan makanan yang menjadi kesukaannya. Ular pun tampak senang dengan perlakuan sang raja tersebut.

Sementara keluarga dan teman-teman pegawai tersebut tampak geram dan marah sejadi-jadinya. Muka mereka merah bagai bara api, ada yang berteriak tidak akan mematuhi sang raja lagi. Ada juga yang tetap menghormati sang raja dan akan tetap patuh dan membela sang raja meskipun mereka kesal, kecewa dan marah.   

Sang raja memang tak pernah menjelaskan kepada rakyatnya mengapa ia memelihara ular berbisa yang jelas-jelas telah membuat rakyatnya panik. Sang raja seakan yakin dengan apa yang telah dilakukannya.

Sebagai seorang raja, tentu ia tidak akan sembarangan memutuskan sesuatu. Pasti ada pertimbangan-pertimbangan  yang matang. Apalagi ini bukan persoalan sepele. Ini menyangkut keselamatan jutaan rakyatnya. Tentu raja juga tidak ingin rakyatnya digigit ular berbisa tersebut untuk kedua kalinya.

Sang raja menyiapkan sangkar emas untuk peliharaannya tersebut. Dengan dipeliharanya ular tersebut sudah pasti tidak akan menggigit rakyatnya lagi. Karena ular itu ada dalam sangkar.  Dengan dipeliharanya ular tersebut  tentu ia akan lebih mudah mengenyahkannya, kalau ia mau.

Mungkin tidak banyak yang tahu, ular berbisa tersebut bisa juga sebagai pengawal pribadi sang raja. Jika dalam keadaan tertentu ada serangan dari musuh-musuhnya yang menggunakan ular berbisa juga sang raja bisa melepaskan ular berbisa peliharaanya untuk memangsa ular-ular berbisa musuh-musuhnya tersebut bagai tongkat Nabi Musa memangsa ular-ular para tukang sihir musuh-musuhnya. Tentu musuh-musuhnya akan berpikir seribu kali menggunakan ular berbisa untuk menyerang sang raja. Karena para musuh tahu ular yang dipelihara sang raja bukan sembarang ular tapi ular pilihan dan rajanya ular.

Sampai disini, sang raja telah berhasil menyelesaikan dua persoalan sekaligus. Rakyat terbebas dari gigitan ular berbisa dan melindungi diri dari serangan gigitan ular berbisa lainnya.

Sebagai rakyat, mestinya mereka bahagia atas kegemaran sang raja memelihara ular berbisa tersebut. Karena sang raja telah mampu melumpuhkan ular berbisa tanpa menumpahkan darah dan membentengi diri dan rakyatnya dari racun ular berbisa dengan ular peliharaannya.  

Condet, 12 Agustus 2018        

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun