Mohon tunggu...
Flora Hendra
Flora Hendra Mohon Tunggu... -

Doyan kue cubit ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Aku, Kamu, dan Matari

3 Oktober 2014   23:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mungkinkah kamu akan terus mengingatku ?

Hujan telah menyisakan wewangian alam, rumput basah, tanah merah yang basah, daun-daun berwarna hijau, semuanya menguarkan bebauan khas alam, wewangian berbau kehidupan.

Kita berdua tahu, bahwa kita telah menitipkan kenangan dan semua cerita tentang kita pada alam. Cerita konyol dan kelakarmu, cerita sendu dan sedihku, dan semua keriaan milik kita telah menyatu bersama alam semesta.

Kita mencoba memaknai tentang kita, tentang kehidupan, harapan, mimpi yang menggantung. Kita tidak bicara sepatah katapun, cuma tanganmu yang menggenggam tanganku, erat dan bermakna, cuma kita berdua dan sinar kemerahan matari yang hampir pupus ditelan senja. Oh mungkinkah kamu akan mengingat itu semua ...

Saat ini, kesunyian menderaku...

Dan hembusan angin pagi mengantarkan cerita manis tentang kamu, tentang kita, terasa lembut tapi menyakitkan diwaktu bersamaan. Manalah mungkin aku melarikan diri dari tiupan angin. Dan sinar kemerahan matari yang hampir tenggelam semakin menenggelamkanku begitu lebur kedalam lingkaran kenangan, dan aku sesak...mengingat nafasmu yang memburu ditelingaku.


Aku ingin semesta menelanku, hilang bersama semua kenangan tentang aku, kamu dan matari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun