Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kembang (Gula) Betawi

27 Juni 2010   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15 3811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Ada beberapa pihak yang mengaku sebagai “tokoh” yang pertama memperkenalkan rambut nenek ini. Tootsie Roll of Canada Ltd. misalnya, mengaku telah menjual kembang gula di World’s Fair pada tahun 1893. Pada saat itu, produk gula kapas ini dikemas dalam plastik dan dinamakan "Fluffy Stuff".

Adapun tokoh pembuat mesin gula kapas yang paling sering dijadikan referensi adalah William Morrison dan John C. Wharton dari Nashville – Tennessee, Amerika. Pada tahun 1897 mereka membuat mesin pembuat gula kapas dari listrik.

Pada tahun 1900, mesin ciptaan Morrison dan Wharton dihadirkan pada acara Paris Exposition dan empat tahun berikutnya (1904) muncul di St. Louis World Fair. Selama ajang pasar malam itu rambut monyet masih dikenal dengan Spun Sugar dan Fairy Floss. Baru pada tahun 1920, khususnya di Amerika, rambut monyet disebut Cotton Candy. Amerika bahkan mencatat tanggal 7 Desember sebagai Hari Cotton Candy nasional.

Adalah Thomas Patton yang juga membuat dan memperoleh paten mesin pembuatan Cotton Candy ini. Hanya saja mesin Patton dihidupkan dengan gas. Disebutkan bahwa pada tahun 1900 Patton semestinya memperkenalkan mesin penemuan berikut produknya dalam acara pasar malam yang dimeriahkan oleh pergelaran sirkus Ringling Bros. Akan tetapi informasi ini sedikit rancu, karena Ringling Brothers sesungguhnya baru ada dan bergabung dengan sirkus Barnum and Bailey pada tahun 1919.

Sekitar tahun 1919 ini pula ada dokter gigi asal Louisiana, Amerika yang memperkenalkan mesin gula kapas di tempat prakteknya. Dokter gigi itu bernama Josef Delarose Lascoux. Namun, Lascoux tidak memperoleh paten atas karyanya.

Di penghujung tahun 1940-an, muncul inovasi terbaru dari mesin Cotton Candy ini. Akhirnya, baru pada tahun 1970-an terciptalah mesin yang otomatis.

Perkembangan mesin pun diiringi dengan penambahan variasi rasa. Saat ini Gula Kapas diproduksi dengan rasa seperti pisang, anggur, dan stoberi.

Saat ini di Indonesia beredar dua jenis Candy Floss Machine. Mesin bertenaga listrik 900 watt dengan lingkar panci 50 cm dan yang menggunakan Gas Elpigi juga dengan diameter mangkuk yang sama.

Pada “musim PRJ” seperti ini, Arum Manis lebih banyak diproduksi, baik dari mesin otomatis maupun dengan cara yang masih tradisional. Pedagang Arum Manis keliling yang beruntung mungkin memperoleh kesempatan untuk menginjakkan kaki ke mal-mal megah di Jakarta dalam rangka HUT ibukota. Jakarta yang sedang bergiat memperkenalkan kuliner tradisi ‘khas’ Betawi ini pun menjadi arena untuk dapat berjualan, meningkatkan omzet, dan memperoleh keuntungan musiman tanpa rasa was-was dikejar tramtib atau Satpol PP.

***♥♥♥♥♥♥♥***

The Candy Man

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun