Banyak yang mengenal kata "cukup", namun tak semua mau berhenti disini.
Beberapa orang ingin menggapainya, tapi setelah tercapai justru terus berlari.
Mengejar dan terus mengejar hingga hilang arah tujuan!
Tahukah rumah kecil di pojok sana, yang berdiri di antara duka dan nestapa?
Rejeki hari ini mustahil untuk cukup, katanya selalu dicukup-cukupkan.
Laki-laki itu tak melirik kesana-sini, bahagia dalam pelukan keluarga.
Ada rasa cukup yang tak pernah kurang.
Rasa yang membuatnya tetap riang,
pikiran menjadi tenang. Kesahajaan yang rendah hati.
Jika tak mengenal rasa cukup, manusia bisa menjadi kurang ajar.
Lupa diri kemana arah hidup yang dituju,
menggilas apa saja dan selalu merasa benar.
Harta, tahta, wanita
Milik orang ditelan
Etika sosial dilupakan
Kesenangan diutamakan
Rasa malu seolah hilang menguap
Sampai kapan?
Cukup, cukup, cukup!!!
Tak pernah kah engkau merasa cukup?
Sudut hati, September 2021
* Artikel ditulis untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan apapun tanpa ijin penulis.