Khawatir Itu Tidak Ada Guna

Dari situ kemudian saya bertanya dalam diri untuk apa saya khawatir? Untuk apa saya overthinking? Suami juga mengatakan kepada saya, "Emang kalau kamu takut dan parno gitu trus Covid hilang? Sudahlah..."

Hmmm... benar juga. Rasa khawatir tak menambahkan apa-apa. Tak jua mengubah keadaan. Justru memperburuk keadaan dan menurunkan daya tahan tubuh. Saya menjadi tak tenang dan tersiksa dengan pikiran saya sendiri.

Grafik angka positif aktif Kabupaten Bekasi per 20 Juni 2021 (Foto: tangyar instagram Urban Cikarang)

Apakah langsung hilang rasa khawatir saya? Tidak. Saya masih stres mendengar perkembangan berita kasus Covid-19 di sekitar saya. Bayangkan di cluster rumah saya sudah ada 5 keluarga. Di kompleks lain mencapai 100 orang, 76  orang, dan seterusnya. Covid-19 benar-benar menggila di Cikarang!

Tapi kembali ke hal khawatir. Untuk apa saya terus khawatir? Inilah fakta dari kondisi sekarang yang terjadi. Akhirnya sedikit demi sedikit saya renungkan perkataan Injil tadi.

Tak ada gunanya saya khawatir. Justru lebih baik saya melakukan aktivitas di rumah saja. Banyak berdoa dan melakukan apa saja bersama anak-anak. Masa pandemi ini mengajarkan kita akan arti iman yang berpengharapan. Hanya Tuhan saja yang menjadi sandaran hidup.

Semoga kondisi ini cepat membaik. Jaga kesehatan teman-teman semua. Kita berdoa Tuhan pulihkan Indonesia. Amin.

Cikarang, Juni 2021