Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Khawatir Itu Tidak Ada Guna

22 Juni 2021   08:36 Diperbarui: 22 Juni 2021   08:48 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari ini saya penuh kekhawatiran. Semakin bertambahnya kasus Covid-19 membuat saya was-was, terutama di lingkungan rumah saya. Sejak awal pandemi bisa dikatakan sekarang adalah rekor terbanyak.

Meskipun berusaha tenang, tapi bawah sadar saya tak bisa dibohongi. Dua hari lalu, saat pagi tiba-tiba dada saya sakit. Wah, pasti ini karena saya tertekan dan banyak pikiran.

Bayangkan, saudara saya di Semarang terkena dan cukup parah. Teman kursus saya dan keluarganya terkena juga. Ditambah kemarin ada kabar terbaru bertambah satu keluarga lagi yang terkena di sekitar rumah saya. Benar-benar membuat saya khawatir.

Dikutip dari KBBI, khawatir berarti takut (gelisah, cemas) terhadap sesuatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Hal inilah yang saya alami. Ada rasa takut, gelisah, cemas yang berlebihan dalam diri saya. Padahal kalau ditanya takut apanya, saya juga tidak tahu.

Takut terkena Covid-19 itu pasti. Sebagai manusia tentu tak mau terjangkit virus ini. Ah, mungkinkah karena saya overthinking? Bisa jadi.

Sebagai ibu, seringkali saya berlebihan dalam berpikir. Acapkali membayangkan sesuatu yang belum terjadi. Kalau saya kena, bagaimana anak-anak saya? Tak terbayang rasa rindu karena harus isolasi. Nanti siapa yang akan urus mereka? Duh, saya memang overthinking!

Berhubung rasa sakit di dada tak juga hilang (sebelumnya saya tak pernah seperti ini), saya pun bertanya kepada teman-teman lewat grup WA pagi itu. Banyak saran yang saya dapatkan. Rasanya lebih lega karena mereka menyemangati saya.

Akhirnya saya mencoba mencari tahu mengapa saya khawatir berlebihan? Saya berusaha keras untuk mengendalikan pikiran saya. Benar kata orang, mengalahkan orang lain itu jauh lebih mudah dibanding mengalahkan diri-sendiri.

Karena khawatir ini, saya menjadi panik. Saya belanja stok makanan (tapi tidak berlebihan), anak-anak saya haruskan memakai masker dobel, dan sebisa mungkin tidak keluar rumah. Suami saya pusing melihat perubahan sikap saya. "Jangan stres!" katanya.

Tentu saya juga tak mau stres dan berusaha untuk tenang. Tiba-tiba saya teringat perkataan Yesus dalam Injil Matius tentang hal kekhawatiran. Saya buka alkitab dan mencarinya. Saya baca lagi satu perikop tentang Hal Kekhawatiran tersebut di bab 6.

Rasanya tertohok dengan perkataan Yesus di ayat ke 27: Matius 6:27 (TB) " Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun