Mohon tunggu...
malvis imammullah
malvis imammullah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Aktivis universitas ibnu khaldun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Public Relations dan Krisis Lapangan Kerja di Indonesia: Komunikasi Strategis dalam Menjawab Tantangan Pengangguran

26 Juni 2025   19:59 Diperbarui: 26 Juni 2025   19:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://karawangbekasi.disway.id/amp/49563/2000-lowongan-pekerjaan-untuk-warga-kabupaten-bekasi

Oleh:M.Alvis Imamulloh

Pendahuluan

Masalah pengangguran dan sempitnya lapangan kerja di Indonesia bukanlah isu baru, namun belakangan ini kian terasa menghimpit masyarakat, terutama generasi muda. Setiap tahun, jutaan lulusan sekolah dan perguruan tinggi dilepas ke dunia kerja yang realitanya tidak mampu menyerap seluruhnya. Sementara itu, ketidakcocokan antara keterampilan dan kebutuhan industri, perubahan teknologi, serta pola rekrutmen yang semakin selektif memperbesar tantangan tersebut.

Di tengah situasi ini, peran Public Relations (PR) menjadi sangat penting, bukan hanya dalam membentuk persepsi publik terhadap isu ketenagakerjaan, tetapi juga dalam membangun narasi kolektif, mengedukasi masyarakat, dan menjadi penghubung komunikasi antara pemangku kepentingan: pemerintah, swasta, media, dan masyarakat luas.

Atikel ini mengulas bagaimana PR dapat memainkan peran strategis dalam menghadapi krisis sempitnya lowongan kerja di Indonesia, serta strategi komunikasi apa saja yang relevan diterapkan dalam konteks sosial dan ekonomi saat ini.

Realitas Lapangan Kerja di Indonesia

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2024 berada di angka 7,2 juta jiwa, atau sekitar 5,3% dari total angkatan kerja. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi yang mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan.

Beberapa faktor penyebab sempitnya lapangan kerja antara lain:

1. Pertumbuhan ekonomi yang belum optimal dalam menciptakan lapangan kerja baru.

2. Mismatch keterampilan (skills gap) antara lulusan pendidikan dan kebutuhan dunia industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun