Snorkeling di Pulau Pahawang-Lampung sungguh menjadi tantangan yang luar biasa bagi saya. Pengalaman selama ini perjalanan di lautan adalah hal yang sudah biasa. Tahun 1993 saya berlayar di lautan yang sangat luas dan perjalanan yang sangat jauh yaitu dari Pelabuhan Perak Surabaya ke Pelabuhan Dili Timor-Timur sekarang menjadi negara Timor Leste. Lautan yang sering saya lalui adalah ternate ke Tidore dan Batam ke Tanjung Pinang. Kali ini berwisata bahari dari Dermaga Ketapang menuju Pulau Pahawang di Lampung. Dan baru pertakali ini saya mencoba Snorkeling rasanya ngeri-ngeri sedap
Dengan modal nekat,  tekat dan keberanian saya merasakan kegiatan snorkeling di pulau pahawang-Lampung , eh iya nekat bukan sembarangan nekat, berani karena ada para pemandu yang mendampunginya. Jadi buat orang seperri  saya tidak mempunyai pengalaman dapat merasakan kegiatan snorkeling. Perjalanan dari Bandar Lampung ke Pulau Pahawang saya kisahkan dalam tulisan yang lainnya. Snorkeling sendiri merupakan kegiatan menyelam di kedalaman laut yang dangkal sekitar 2-5 meter dan dapat dilakukan oleh segala usia, bagi yang orang pemula atau baru pertama sekali baiknya dipandu oleh orang yang sudah professional.
Kembali ke laptop, sebelum menyelam ke laut, saya menggunakan baju pelampung dan juga alat bantu pernapasan yang dikenl dengan sebutan Snorkel, alat ini berbentuk seperti huruf J fungsi sebagai alat pernafasan, keluar masuknyanya udara, memakai masker penyelaman yang kedap udara sebagai pelindung wajah. dan pastinya diberikan arahan terlebih dahulu oleh para pemandu.
Bak seorang yang sudah terbiasa snorkeling, saya dengan pedenya langsung lonjat dari papan dermaga "jeburrrrrr" langsung tenggelam dan muncul lagi, namun tiba-tiba saya panik ketakutan, dan sulit menggerakan tubuh, Alhamdulillah cepat ditolong dan dipandu oleh panitia penyelenggara, dan perlahan-lahan naik lagi ke papan dermaga dengan hati yang galau.
Duduk sejenak, setelah mendapatkan arahan lagi dari pemandu saya mulai memberanikan diri untuk terjun lagi untuk kedua kalinya  dengan satu tujuan bisa ikut sesi foto di dasar laut. Dengan dipandu secara perlahan, akhirnya saya bisa merasakan berfoto di dalam laut walaupun tidak lama hanya sekitar 1-2 menit saja. Dalam perjalanan menuju Pahawang di atas perahu motor saya juga memberanikan berfoto ria di dapan perahu motor.
Momen yang harus saya lalui sebagai penulis di Kompasiana, ada suatu kesenangan dapat menuliskan pengalaman dan kejadian-kejadian yang sangat jarang dilakukan orang kebanyakan.
Snorkeling pahawang menjadi pembelajaran, seorang pemimpin harus berani sscara terukur mengambil keputusan untuk mencaoau satu tujuan, dan jangan malu untuk memiinta bantuan orang lain untuk mencapai tujuan tersebut.
Alhamdulillah, nikmat yang luar biasa melihat pemandang alam yang luas dan lautan yang biru di Pulau Pahawang.
