Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Rambutan di Hari Pancasila : Saung Pondok Rajeg

1 Juni 2022   14:47 Diperbarui: 9 Juli 2023   20:11 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Hari Lahir Pancasila

Kota Ende jadi pusat upacara

Mari kita bangkit Bersama

Membangun peradaban dunia

Buah rambutan buah mangga


Dibelinya di pasar minggu

Mari kita peringati hari lahir Pancasila

Bangkit Bersama untuk lebih maju

Rambutan...rambutan... rambutan...suara dikehingan siang hari, membuat saya terkaget-kaget Kok ada yang menjajakan buah rambutan,  padahal belum musimnya nih...Eh itu suara khasnya bang Miran yang suka keliling di Perumahan Dephan.

Bergegas saya menghampiri penjualnya...

Saya : Wah ada rambutan, manis ga nih bang...

Bang Miran : Jangan tanya lagi be, kalau ga manis ga usah bayar, ambil aja sama keranjang ya, udah cobaiin aja...

Saya : Sya ambil ya bang, langsung dibuka dan di makan.. hhhmmm ya ngelotok dan manis bangettttt

Si abangnya senyum-senyum bahagia, tarohannya mau ngasih sekeranjang ga jadi....

Celoteh sana, celoteh sini, ngobrol ke sana ngobrol ke sini akhirnya terjadilah transaksi rambutan di Saung Pondok Rajeg. Transaksi yang membahagiakan dan saling senang satu dan yang lainnya

Bang Miran penjual rambutan, tinggalnya di kampung Panjang Kecamatan Bojong Gede, seberang kali dari Pondok Rajeg. Bang Miran juga biasa menjajakan segala macam buah-buahan termasuk pisang dan kemarin di saat ppkm  dan covid merebak, bang Miran tetap eksis dengan jualan kelapa, bang Miran kalau bahasa gaulnya ga ada matinya untuk berusaha, dan selalu ada keyakinan jualan pasti ada yang beli. Ikhtiar selalu dilakukan. Doa selalu dipanjatkan

Cerita rambutan di Hari Pancasila mencoba untuk merenungi dalam memaknai nilai-nilai kemanusian dalam kehidup sehari-hari. Saling menghormati, saling membahagiakan, saling membantu, sikap tenggang rasa, mengakui hak dan kewajiban serta persamaan drajat bagi setiap manusia tanpa melihat perbedaan.

Dokpri
Dokpri

Siang-siang makan rambutan

Rasanya manis nikmat sekali

Si abang senyum penuh kejutan

Dagangannya habis besok jualan lagi

Hari ini lahirnya Pancasila

Selesai upacara makan rambutan

Bang Miran nama penjualnya

Orangnya ulet dan penuh keyakinan

Kisah Penjual Rambutan yang selalu berkeliling di Perumahan Dephan Pondok Rajeg. Dan momen ini saya abadikan melalui foto Rambutan di Saung Pondok Rajeg dan juga saya memikul dagangan Rambutan di Depan Rumah. Saung Pondok Rajeg dibangun di masa Covid-19 Tahun 2020 sebagai tempat berkumpulnya keluarga kecil Istri Muliati dan anak-anak, Afif, Afifah, dan Aqilah. Juga tempat berkumpulnya keluarga besar Sumarto dan juga teman SMP dan juga teman-teman kuliah IPB disaat pandemi Covid-19 telah berlalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun