Seperti aplikasi pada ISBN, semua data penerbit baik, file ketika registrasi penerbit ataupun file registrasi judul, dapat disimpan secara otomatis oleh sistem tidak menjadi beban admin ISBN untuk men-scan berkas atau mengunduh dan meng-uploadkan secara manual.Â
Pendaftaran ISMN yang belum online, sering disalahartikan penerbit dengan menggunakan akun ISBN untuk mandaftarkan lagu yang akan di ISMN kan, sehingga mengganggu validasi ISBN.Â
Penerbit/komposer bisa mengakses langsung hasil layanan ISMN, berupa download surat pengantar dan barcode ISMN yang didapatkannya. Saat ini, para penerbit/komposer  tidak bisa melihat langsung, masih harus dikirim melalui email penerbitn
Manfaat: Memudahkan para penerbit dalam mengajukan kebutuhan ISMN untuk terbitan mereka tanpa terhalang jarak, waktu dan tempat.Â
Sistem ISMN mulai diperkenalkan dan diterapkan di Indonesia pada tahun 2002, sedangkan pembangunan aplikasi ISMN baru dilakukan pada tahun 2016.Â
Sejak awal pembangunannya, aplikasi ini sudah dirancang untuk bisa terkoneksi secara online melalui website khusus layanan ISMN http://ismn.perpusnas.go.id  Namun selama lima tahun perjalanannya, aplikasi ini belum pernah mengalami pengembangan, baik dari sisi back office maupun front office.
Pengembangan aplikasi ISMN diharapkan akan menumbuhkan kesadaran bagi para pencipta lagu/komposer untuk mau mendaftarkan hasil karyanya untuk menjadi aset negara, sehingga Perpustakaan Nasional tidak perlu melakukan penghimpunan ke daerah atau mendatangi lembaga dan pencipta lagu yang mempunyai kekayaan partitur. Fitur yang tersedia : Prosedur, Statistik yang belum memadai
Aplikasi Katalog Induk Nasional
Aplikasi KIN merupakan aplikasi yang dibangun dan dikembangkan untuk menginventarisir seluruh koleksi atau bahan perpustakaan yang ada di berbagai Perpustakaan di seluruh Indonesia sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. Mulai dibangun dan dikembangkan : Aplikasi KIN mulai dibangun pada tahun 2018
Tujuan : Mendukung dan membina jaringan kerjasama antar semua jenis perpustakaan di Indonesia melalui Dinas Perpustakaan Daerah di seluruh provinsi di Indonesia  dan bekerja secara otomatis untuk memanen dan menyinkronisasi data koleksi bahan perpustakaan antar KIN dan Katalog Induk Perpustakaan Daerah.
Manfaat: Â Sebagai silang layan dalam mewujudkan suatu Katalog Induk Nasional yang lebih komprehensif dan mampu mengakomodir kebutuhan informasi bagi pemustaka dan mempermudah penyalinan katalog atau mengunduh data bibliografi dalam katalog induk.