Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ranting Rapuh

21 Oktober 2017   01:22 Diperbarui: 21 Oktober 2017   01:27 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ranting rapuh

Tertaut tapi tak lagi kokoh

Tersangkut debu pun akan jatuh

Terbelaipun tak lagi mengikat rindu

Itulah ranting tua nan rapuh

Tak seperti batang pepohonan perdu

Mampu menyandarkan jiwa jiwa gersang nan pilu

Bercengkrama menyulam syahdu

Lentikkan sesaknya dada kosongnya kalbu

Mengapa jadi ranting rapuh

Atau mencari sisa sisa akar tuk menggantung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun