Hatiku terbungkam oleh ketidak berdayaan.
Meski dari lubuh hati terdalam, ia menjerit "Tuhaan.....!!!".
Saat imajinasiku menjelma api kegelapan menelan akal, merayap diantara syarat dan detak nadi, membuat ku lunglai tak tau diri.
Saat semua tlah puas membakar, menyisahkan abu-abu kelam dosa.
di ujung senja, terdengar suara Tuhan memanggil.
Ragaku mematung, dan kakiku terbenam dalam malu dan penyesalan.
Berdesir hati kecilku, Tuhan masih pantaskah aku menghadap Mu, aku malu.
Ada rasa bersama secerca cahaya meronta menyala pada raga dan kaki yang tebenam.
saat hidup masih ada, ampunan Tuhan akan selalu terbentang untuk kita.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!