Sesi dilanjutkan dengan workshop membuat peta cita-cita, mentoring personal di enam booth bidang minat (pendidikan, STEM, kesehatan, kewirausahaan, sosial-humaniora, dan media digital), serta sesi refleksi kelompok. Aktivitas ini membuka ruang bagi peserta untuk menimbang ulang pilihan hidup mereka, dengan bimbingan langsung dari para awardee LPDP yang pernah melalui jalur yang sama.
Dua peserta, Ketrin Datilau dan Andriana Stefania Lili, membagikan testimoni penuh semangat. "Kami sangat berterima kasih kepada Kakak-kakak LPDP PK 261. Informasi seperti ini sangat kami butuhkan. Saya ingin lanjut studi di Singapura, di Fakultas Sains. Semoga bisa membanggakan orang tua," tutur Ketrin. Sementara Andriana mengaku kini lebih berani bermimpi: "Kami sering bingung, tidak tahu bagaimana menunjukkan diri. Sekarang, saya ingin lanjut ke Universitas Brawijaya, mengambil Statistika atau Farmasi. Terima kasih sudah membuat kami percaya diri," ungkapnya.
Kegiatan ini ditutup oleh Yudhistira Surya, Ketua Social Project, yang mengingatkan peserta untuk membangun jaringan dan terus membuka diri. "Teman yang duduk di sebelah kalian hari ini, bisa jadi rekan sukses kalian kelak. Bangun relasi mulai dari sini," ucapnya. Ketua PK-261, Shandy Aditya, juga menekankan bahwa proyek ini bukanlah akhir, melainkan awal dari kontribusi berkelanjutan bagi negeri.
Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan akses, Tebar Karsa menjadi wujud nyata kolaborasi antara semangat individu dan cita kolektif. Di Atambua, semangat itu menyala, dari timur Indonesia, cahaya harapan itu ditebar. Dan mungkin, dari sinilah, lahir generasi penerus yang akan mengubah wajah bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI