Mohon tunggu...
Makruf Mochamad
Makruf Mochamad Mohon Tunggu... Editor - Praktisi pers, CEO Pena Semesta Media dan Alumni AIYEP 1993

Wartawan Madya PWI-Dewan Pers. Kini mengelola www.pijaronline.net dan kontributor di www.cowasjp.com. Alumni Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 1993-1994, Brisbane, Millmerran, Canberra, Sydney, Jakarta, Medan, dan Galangsuka (North Sumatra). Editor dan penyusun Buku Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Kopassus. (JP Books publisher 2011). Solo backpacker Frankfurt, German and Paris, France, 2011.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sudah Vaksin, Beli Sayur di Depan Rumah Terpapar Covid-19

11 Agustus 2021   18:49 Diperbarui: 11 Agustus 2021   19:10 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak dia positif, dia izin suaminya untuk isolasi mandiri di rumah. Dia menempati satu kamar tidur di rumahnya. "Komunikasi dengan suami dan anak-anak  menggunakan WA. Keluar kamar pun gantian. Jangan bersamaan," ujarnya.

Suaminya juga terpapar. Dia juga harus isolasi mandiri. ''Suami juga menyempatkan berjemur di bawah terik matahari ketika pagi sampai jelang siang," jelasnya.

Saat terpapar Covid, dia mengaku minum obat-obat standar pasien Covid seperti yang dirawat di RS Wisma Atlet, Jakarta. "Plus minum nutrisi dan vitamin-vitamin," jelasnya.

Pada Sabtu (3/7) adalah hari ke-7. "Pagi hari, saya merasa sakit sekali Kayak yang buruk-buruk terbayang. Perasaan ini yang terburuk selama isolasi mandiri. Dan saya sampai menangis keras," ujarnya.

Pada Minggu (4/7), adiknya mulai mencari tabung oxygen. ''Untuk jaga-jaga. Karena demam dan lain-lain sudah redah. Tapi aku mulai agak sesak nafas. Semoga, tidak terjadi apa-apa. Dan lancar saja," katanya.

Errika juga berjemur di bawah matahari di lantai atas rumahnya selama 1 jam di area terbuka tapi tertutup di sekelilingnya. "Saya berjemur seperti di Pantai Bondy Beach, Sydney atau Gold Coast, Queensland. "Dengan pakaian terbuka seperti di pantai. Supaya matahari terkena kulit. Ini semua saya jalani agar sembuh dari Covid," ujarnya.

Pada Selasa (6/7) dan Rabu (7/7), Errika minum obat cacing Ivermectin yang masih kontroversi. Obatnya sejenis tablet." Meski obat di sini masih kontroversi, dia minum saja. Itu karena di luar negeri sudah banyak orang yang minum,"katanya. Bagaimana efeknya? "Yes. I feel so much better. Thanks God! Tapi saya juga minum obat-obat yang lain," katanya.

Sampai berita ini ditulis, Errika masih menjalani isolasi mandiri. Semoga Tuhan Yang Maha Esa segera memberinya kesembuhan dan dia bisa beraktivitas kembali. (*)

* Wartawan Madya-PWI-Dewan Pers

Tulisan ini pernah dimuat di www.cowasjp.com dan www.pijaronline.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun