Mohon tunggu...
Makruf Mochamad
Makruf Mochamad Mohon Tunggu... Editor - Praktisi pers, CEO Pena Semesta Media dan Alumni AIYEP 1993

Wartawan Madya PWI-Dewan Pers. Kini mengelola www.pijaronline.net dan kontributor di www.cowasjp.com. Alumni Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 1993-1994, Brisbane, Millmerran, Canberra, Sydney, Jakarta, Medan, dan Galangsuka (North Sumatra). Editor dan penyusun Buku Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Kopassus. (JP Books publisher 2011). Solo backpacker Frankfurt, German and Paris, France, 2011.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sudah Vaksin, Beli Sayur di Depan Rumah Terpapar Covid-19

11 Agustus 2021   18:49 Diperbarui: 11 Agustus 2021   19:10 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski sudah divaksin, dia dan keluarganya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Dan, dia serta suaminya termasuk orang yang sangat hati-hati dan peduli terhadap kesehatan. Buktinya, dia ingat pada Juni 2020. Dia dan suaminya pernah hanya sehari PP Semarang-Jakarta ketika menjemput anak yang kuliah di UNDIP-Semarang.

''Kami terpaksa menjemputnya karena saya tidak mau anak saya naik transportasi umum. Di era pandemi Covid, bahaya naik kendaraan umum. Ketika keluar kota, 

Kami diwanti jangan membuat  status atau apa pun yg memberi tanda kalau keluarganya ke luar kota. Kami dari rumah pukul 02.00. Dan tiba di kost anak di Semarang, pukul 7.30," jelasnya

''Perjalanan kami ngebut. Kami hanya berhenti sekali di toilet dan dua kali isi BBM.

Tiba di kost anak, suami tidak turun mobil.  Aku saja yg naik ke kamar anakku, bantu packing dan beres-beres kamarnya," ungkapnya.

Kebetulan  posisi Kampus UNDIP di Tembalang dekat pintu tol. Usai dari kos, mereka meluncur ke pintu tol. "Sekitar pukul  9.30,  kami sudah masuk tol untuk pulang ke Jakarta. Kami 

berhenti istirahat di rest area utk makan siang :  nasi dan ayam goreng yg aku bawa dari Jakarta. Pokoknya semua sudah saya siapkan dari rumah.   Tanpa ke toilet dan tanpa buka pintu mobil. Paranoid Covid. Dan, kami tiba selamat di Jakarta pukul 15.30," jelasnya

TERPAPAR COVID

Meski Errika sudah menerapkan prokes ketat dan paranoid terhadap Covid, namun takdir berkata lain. Tanpa disangka pada Sabtu (26/6) timbul gejala dia terpapar Covid. '' Saya merasa demam. Ngilu. Pusing kepala. Ada rasa mual dan muntah. Hidung tersumbat. Diare," katanya.

Dia  terpapar Covid, diduga karena membeli sayur di depan rumah. Dia kurang hati-hati dan akhirnya terpapar Covid. " Sejak 19 Juni, saya tidak ke mana-mana. Mungkin juga saya terpapar Covid dari pakaian suami yang WFO (work from office) pada 21 sampai 25 Juni 2021," ujarnya.

Rabu (30/6), Errika langsung tes antigen untuk memastikan dirinya terpapar Covid atau tidak. Ternyata, hasil tes  positif. Kamis (1/7), dia menjalani  test PCR dan hasilnya positif. Pada hari ke-4, mulai hilang sebagian indra rasa dan bau. " Wangi Downy Softener pun tak tercium.  Jadi rasa makanan tidak  sekomplit biasanya. Bau minyak kayu putih, minyak angin, gak ada sama sekali. Cuma pedes semriwing. Jadi, vaksinasi itu penting untuk mengurangi efek yg lebih buruk bila terpapar," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun