Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Berharap Dia adalah Ayahku (Bagian Terakhir)

6 Desember 2022   12:50 Diperbarui: 6 Desember 2022   19:48 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak apa-apa nak" dengan lembut dan bijak beliau menenangkan saya agar tidak merasa bersalah. 

"Semuanya butuh proses, dalam hidup ini tidak ada yang mudah. 

"Orang bisa karena dia terbiasa", ucap beliau dengan lembut.

Setelah itu, beliau meminta saya untuk beristirahat dan mencari tempat yang teduh. Untuk sementara waktu saya hanya bisa terdiam dan mengingat kembali kejadian yang baru saya alami, itung-itung untuk menenangkan diri setelah mengalami kejadian yang begitu menegangkan.

Setelah beberapa lama istirahat dan sudah merasa lebih tenang.

Saya melihat kandang ayam potong yang sangat besar di ujung selatan sawah, pemiliknya masih sama dengan sawah yang digarap ayah. Usaha kandangya baru berjalan satu tahun. Dan akhirnya saya punya ide untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk alami, disamping gratis pasti hasil panen akan meningkat karena diberi pupuk alami, kemudian hal ini saya sampaikan ke ayah.

"Yah, gimana kalau saya mengambil kotoran ayam itu" sambil menunjuk ke arah kandang ayam.

"Buat apa nak?" melihatku dengan tatapan yang tak mengijinkan, karena dia kasihan kalau saya melakukan hal itu.

"Buat jadi pupuk, biar padinya tumbuh subur", sambil tersenyum.

"Tapi, itukan pasti bau nak"

"Tidak apa-apa yah, nanti saya gunakan masker"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun