Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money

Ada Apa Dibalik “Konspirasi” Perang Harga Minyak Dunia Sekarang (2)

13 Februari 2016   16:05 Diperbarui: 13 Februari 2016   16:27 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Strategi AS Untuk Menekan Rusia

Menurut pendapat pihak Rusia, AS telah dengan cermat merencanakan “perang minyak” masih belum menjadi tuduhan yang mendasar. Pada 1980an, Pemerintahan Ronald Reagan pernah meluncurkan “perang harga minyak” melawan Arab Saudi dan negara-negara lainnya. Pada saat itu, harga minyak internasional berada di harga 10 USD untuk waktu yang lama.

Tindakan ini menyebabkan perekonomian mantan perekonomian Uni Soviet yang sangat bergantung pada ekspor minyak, mengalami kesulitan yang komprehensif. Banyak pihak yang menegaskan harga minyak telah menjatuhkan perekonomian Uni Soviet, yang menjadi salah satu sebab utama Uni Soviet bubar.

Tapi masalahnya tidak ada situasi yang berdiri sendiri. Pada tahun 2008, harga minyak meroket hingga 147 USD per barel, namun pada Desember tahun lalu, dengan cepat menjadi dibawah 40 USD per barel. Dan harga minyak kebetulan jatuh pada bulan Agustus 2008, setelah Rusia mulai dengan Perang Georgia, dan hubungan dengan Barat dengan cepat memburuk.

Pada tahun 2014, saat Rusia intervensi dalam konflik Ukraina, dan kemudian juga intervensi dalam konflik Syria, dalam mencari dan mebentuk sebuah kekuatan yang berlawanan dengan AS di Timteng. Saat itu harga minyak menjadi rendah, maka banyak yang menaksirkan ada kaitannya untuk menekan lawan politik AS---Rusia, dan itu jelas terlihat untuk kepentingan geopolitik AS untuk melakukan hal ini.

Analis melihat bahwa AS jelas tahu, Rusia tidak bisa digulingkan sepenuhnya, tahu Rusia negara kuat dan pertahanannya sangat tinggi, jadi bagaimana harus bertindak melawan mereka, hanya membuatnya “sakit,” agar bertiarap atau terlentang di pembaringan (bedridden) agar tidak bisa meninggalkan rumah, bisa saja ini menjadi dasar AS untuk mencapai strategisnya, untuk menghentikan Rusia untuk bisa pergi ke Timteng dan mengacaukan segalanya (kepentingan AS).

Ini yang menjadi tujuan AS sekarang, tampaknya hampir mendekati keberhasilan. Tapi analis menlihat bahwa AS tidak benar-benar berharap Rusia jatuh, hanya bertujuan untuk menyebabkan Rusia tidak mampu untuk bertindak, dan ini menjadi kepentingan terbesar AS.

Strategi Arab Saudi Melawan Rusia Yang Mendukung Syria

Jadi apa motif Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak? Pada bulan Pebruari tahun lalu. “New York Times” menuliskan sebuah artikel yang mengatakan, Arab Saudi melakukan tekanan kepada Putin dengan harapan agar Rusia melepaskan dukungannya kepada pemerintahan al-Assad di Sryia. Dan Arab Saudi melihat minyak sebagai senjata ampuh untuk melemahkan dukungan Putin untuk mendukung pemerintahan al-Assad.

Dari sini kita bisa melihat sangat jelas isu-isu geopolitik di Timteng. Lalu mengapa negara-negara Timteng seperti Arab Saudi semua berharap untuk menyelesaikan masalah Syria? Disebabkan karena di Syria, minoritas Syiah yang memerintah mayoritas Sunni, dan jika pemerintah Syria bisa ditumbangkan, maka mereka dapat membangun pipa minyak dan gas alam sepanjang Arab Saudi melalui Syria ke Eropa.

Ide ini bisa dilacak kembali ke zamannya Wilhelm II, Kaisar Jerman, yang menginginkan membangun saluran demikian untuk minyak, tetapi setelah P.D. II meletus, mereka tetap ingin membangun hingga hari ini tapi belum terwujud, karena tersisa putus di saluran yang melalui Syria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun