Kontradiksi ini nyata di depan mata kita: masyarakat Barat, yang membanggakan inovasi, mendapati diri mereka menyaksikan orang lain mendobrak batas-batas kemungkinan. Mereka membangun rel kereta api pertama, pesawat terbang pertama, jalan raya pertama, namun kini mereka menjadi aneh dan enggan membangun apa pun.
Narasi Barat dan AS tentang teknologi telah berubah. Mereka telah bergeser dari optimisme menjadi kecemasan, dari konstruksi menjadi kritik, dari melakukan menjadi berbicara. Departemen-departemen universitas mereka dipenuhi oleh para akademisi yang menganalisis permasalahan teknologi, sementara relatif sedikit anak muda yang belajar membangun sistem konkret masa depan.
Sementara itu, Tiongkok telah meluncurkan kereta apinya yang mengalahkan dunia dengan relatif sedikit kekhawatiran filosofis. Mereka hanya membangunnya.
Apa artinya bagi masyarakat Barat dan AS jika ambisi teknologi kembali terwujud? Bukan teknofilia yang tidak kritis, melainkan kreasi yang bertujuan untuk mencapai kemakmuran manusia sejati?
Kecepatan Berpikir
Kecepatan transportasi fisik suatu masyarakat sering kali mencerminkan kecepatan berpikirnya. Romawi kuno membangun jalan yang memungkinkan informasi dan barang bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Telegraf meruntuhkan waktu komunikasi hingga mendekati nol, merevolusi perdagangan dan pemerintahan.
Kereta berkecepatan 600 km/jam di Tiongkok menunjukkan masyarakat yang berpikir cepat, bergerak berani, dan bersedia menggabungkan visi dengan eksekusi.
Dan, tentu saja, untuk bergerak melintasi dunia, di darat, dan dengan kecepatan ini, melampaui perangkat keras. Kereta Tiongkok menggunakan sistem kemudi tanpa awak yang cerdas, interior yang luas dengan penyimpanan cerdas, dan sistem hiburan dengan kecepatan fisik yang dipadukan dengan kecerdasan komputasional. Ini adalah mesin yang dirancang untuk manusia, bukan sekadar latihan teknis.
Dan kini mereka bersiap untuk lompatan berikutnya: kereta maglev berkecepatan 1.000 km/jam yang ditargetkan rampung pada tahun 2030. Sebagai referensi, pesawat komersial yang membawa kita dari Hong Kong ke Sydney melaju dengan kecepatan 800--900 km/jam.
Tujuannya