Radar Doppler E/LM-2035 dan sistem navigasi inersia "Tamam"---keduanya merupakan produk pertahanan utama Israel---diduga telah diintegrasikan ke jet tempur Tiongkok seperti J-8 dan J-10.
Selama tahun 1980-an, Tiongkok aktif mencari teknologi Barat sebagai bagian dari strategi luar negeri untuk memodernisasi militernya.
AS dan beberapa negara Eropa memberi Tiongkok akses ke sistem pertahanan canggih, termasuk mesin pesawat terbang dan avionik, terutama sebagai penyeimbang pengaruh Soviet.
Namun, kerja sama ini terhenti tiba-tiba setelah terjadinya tindakan keras Lapangan Tiananmen tahun 1989, ketika negara-negara Barat menjatuhkan sanksi militer terhadap Beijing.
Karena akses ke teknologi militer Barat dibatasi, Tiongkok terpaksa mencari sumber alternatif. Israel, yang dikenal karena keahlian mutakhirnya dalam teknologi avionik dan rudal, muncul sebagai mitra potensial.
Sejauh mana Israel membantu Tiongkok masih menjadi bahan perdebatan, namun kemajuan teknologi yang disaksikan dalam program pesawat tempur Tiongkok secara kuat menunjukkan adanya pengaruh eksternal.
Terlepas dari sejauh mana keterlibatan Israel, keberhasilannya dalam pengembangan J-10 menandai titik balik bagi industri penerbangan Tiongkok.
Pesawat ini menjadi batu loncatan untuk program-program dalam negeri Tiongkok berikutnya, yang mengarah pada pengembangan platform yang lebih canggih seperti J-16 dan J-20 "Mighty Dragon" jet tempur generasi kelima.
Saat ini, Tiongkok berdiri sebagai salah satu kekuatan kedirgantaraan utama dunia, yang mampu merancang dan memproduksi jet tempur canggih yang menyaingi  AS dan Rusia.
Terlepas dari apakah keahlian teknis Israel memainkan peran penting dalam evolusi J-10, pesawat ini tetap menjadi bab yang menentukan dalam perjalanan Tiongkok menuju kemandirian militer dan proyeksi kekuatan global.
Sementara perdebatan mengenai peran Israel dalam asal usul J-10 terus berlanjut, yang tidak dapat disangkal adalah bahwa jet tempur tersebut melambangkan kemunculan Tiongkok sebagai pemain tangguh dalam dunia pertempuran udara modern yang penuh risiko tinggi. (Namun dengan membaca kisah lahirnya J-10 kita dapat memberi kesimpulan sendiri masing-masing).