Kali ini, tidak hanya Putin yang marah, tetapi rakyat Rusia juga benar-benar marah. Seruan balas dendam terhadap Pengadilan Kriminal Internasional sangat kuat di Rusia!
Baru-baru ini, Rusia tiba-tiba memainkan pembalasan besar dan Kementerian Dalam Negeri Rusia mengambil keputusan untuk mengeluarkan perintah buronan kepada Presiden Pengadilan Kriminal Internasional, Piotr Hofmansky!
Piotr Hofmaski dari Polandia, mulai menjabat sebagai presiden pada 11 Maret 2021, menggantikan Chile Eboe-Osuji yang dari Chili.
Ketua Pengadilan Kriminal Internasional dicari secara global! Ini setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan Rusia untuk hakim Pengadilan Kriminal Internasional wanita Jepang, Tomoko Akane. Rusia sekali lagi mengeluarkan fatwa global menentang Pengadilan Kriminal Internasional. Hofmansky, presiden Pengadilan Kriminal Internasional yang warga negara Polandia ini.
Rusia sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap jaksa ICC Karim Khan dan beberapa hakim.
Rusia memutuskan bahwa dialah dan hakim Jepang yang mendorong surat perintah penangkapan terhadap presiden Rusia. Setelah Rusia mengeluarkan perintah pengejaran, hakim wanita Jepang tersebut melarikan diri kembali ke Jepang (ngumpet) untuk menghindari pengejaran Rusia.
Sekarang, Rusia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap presiden Pengadilan Kriminal Internasional dan dicari secara global. Jelas bahwa Rusia meminta pertanggung jawaban Pengadilan Kriminal Internasional.
Para hakim yang biasanya sering mendikte apa yang dilakukan negara lain di Mahkamah Internasional tidak pernah menyangka bahwa mereka kini akan diburu oleh Rusia di seluruh dunia.
Seperti yang kita tahu, Presiden Rusia Vladimir Putin berasal dari KGB, dan agen-agen Rusia tersebar di mana-mana. Para hakim dan presiden Pengadilan Kriminal Internasional sepertinya tidak mengetahui ini, kini mereka harus hidup dalam ketakutan selama sisa hidup mereka setelah dimasukkan dalam daftar hitam dan harus dilikuidasi (dihabisi) Rusia.
Seperti banyak yang kita lihat bersama, sejak lama dengan kerjasama dan persetujuan AS, Pengadilan Kriminal Internasional telah menjadi tempat pengadilan untuk diri mereka sendiri, dan sering kali mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa pemimpin negara lain atas perintah AS.
