Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sejarah-Ketidak Puasan-Dendam Rakyat Ryukyu Terhadap AS dan Jepang

6 Mei 2023   20:53 Diperbarui: 6 Mei 2023   20:54 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: k.sina.com.cn
Sumber: k.sina.com.cn

Pada saat ini, suara kemerdekaan Ryukyu mulai semakin keras. Penulis Ryukyu Kaoru Moriguchi menggambarkan adegan konferensi "Kemerdekaan Ryukyu" di majalah bulanan "Komunikasi Okinawa" pada tahun 2006.

Dia menulis: "Pada 5 Maret 2006 (Minggu), majelis penduduk kabupaten menentang pembangunan pangkalan militer AS yang baru di sepanjang pantai Henoko ke Teluk Oura diadakan di Taman Tepi Laut Kota Ginowan pada sore hari. Karena saya telah mendengar tentang pertemuan ini untuk waktu yang lama. Ini adalah pertemuan "Kemerdekaan Ryukyu" dari Jepang. Kami berangkat dari rumah jam 5:30 pagi dan pergi ke Bandara Haneda untuk mengejar pesawat ke Okinawa di pagi hari. Sekitar jam 2 siang, saya melihat sekelompok orang melambai-lambaikan "Federasi Republik Ryukyu" dan "Bendera Kemerdekaan Ryukyu" masuk ke tempat acara."

Moriguchi juga mengatakan bahwa bendera nasional biru besar dengan tulisan "Federasi Republik Ryukyu" berwarna putih dan bendera "Kemerdekaan Ryukyu" dengan huruf biru dengan latar belakang putih berkibar di depan spanduk "Deklarasi Kemerdekaan Ryukyu" "Majelis Rakyat Kabupaten"; dan slogan-slogan tersebar di seluruh tempat, dan lagu Internationale dimainkan berulang kali; lebih dari 10.000 selebaran juga disiapkan untuk konferensi tersebut. Salah satunya adalah deklarasi kemerdekaan enam kelompok Ryukyu dengan tajuk utama "Mari kita berpisah dengan Jepang! Kita berhak menentukan masa depan kita sendiri!"

Ada juga dari "Issue News" dari "Ryukyu Times", yang diterbitkan pada 5 Maret 2006 (Tahun Baru Ryukyu).

Sumber: k.sina.com.cn
Sumber: k.sina.com.cn

Gerakan kemerdekaan Ryukyu pernah menjadi berita besar, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Jepang semakin berasimilasi secara budaya. Asimilasi budaya yang semakin intens juga menyebabkan semakin banyak orang Ryukyu kehilangan jati diri dan lambat laun berintegrasi dengan Jepang. Meskipun gerakan kemerdekaan Ryukyu masih aktif, pesert aktifnya semakin sempit.

Sungguh menggembirakan bahwa banyak orang Ryukyu yang masih mendukung kemerdekaan, dan gerakan kemerdekaan Ryukyu masih aktif, bahkan berniat mencari dukungan dari Tiongkok. Baca:

Mengapa Tiongkok Mendukung Kemerdekaan Kepulauan Ryukyu (Okinawa)?

https://www.kompasiana.com/makenyok/6454ba9aa7e0fa7c242c13d2/mengapa-tiongkok-mendukung-kemerdekaan-kep-ryukyu-okinawa

Menurut "Asosiasi Kamerad Revolusioner Ryukyu (Ryukyu Revolutionary Comrades Association)", "Tiongkok dan Ryukyu telah berhubungan satu sama lain ribuan tahun yang lalu. Terlepas dari politik, ekonomi, budaya, ideologi, dan adat istiadat, semuanya berasal dari Tiongkok, yaitu dalam hal darah, kebanyakan dari mereka berasal dari Tiongkok. Sebagian besar dari Fujian (Hokkian) yang pindah ke Ryukyu, sebaian dari Korea dan Nanyang (Asia Tengara), dan keturunan dari apa yang disebut tiga puluh enam nama keluarga (marga) sebenarnya merupakan lebih dari setengah populasi Ryukyu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun