Sekarang, saya (Alan Freeman) sangat prihatin karena pikiran ini, khususnya atas temuan ini ditanggapi/ditentang dengan sangat serius oleh sejumlah sarjana/cendikiawan Tiongkok.
Dan itu, pertama-tama, karena itu tidak benar. Bahkan jika Anda melupakan sejarahnya, jika Anda hanya melihat penyebab konflik Tiongkok-AS, itu tidak terbukti benar. Alasannya bukan karena kebangkitan Tiongkok, alasannya adalah karena kemunduran/keterpurukan Amerika.
Oke, itu alasan pertama, dan tidak ada yang bisa dilakukan Tiongkok untuk menghentikan kemunduran/keterpurukan Amerika, kecuali membujuk Amerika untuk menjadi lebih seperti Tiongkok, dalam hal ini AS akan berhasil dan berhenti mencemaskan akan kemundurannya.
Tetapi menolak gagasan untuk menjadi seperti Tiongkok dan oleh karena itu mereka terus menurun dan penurunan itu adalah penyebab sebenarnya dari kesenjangan yang semakin besar antara Tiongkok dan AS.
Anda lihat, jika Anda mengatakan Sparta sama dengan AS dan Athena sama dengan Tiongkok, maka Anda mengatakan ini adalah pertempuran antara negara yang dikelola budak yang dulunya mengeluarkan anak-anaknya untuk mati di perbukitan dan hanya mempertahankan orang-orang yang selamat karena mereka akan menjadi pejuang, itulah AS dengan perumpamaan ini.
Dan Athena, pusat demokrasi dunia, dimana Athena dianalogikan adalah Tiongkok, maka itu akan menjadi sedikit masalah bagi AS.
Tetapi masalah kedua bukanlah kebangkitan Athena yang memicu perselisihan, melainkan ketika Athena mengubah dirinya menjadi sebuah kerajaan.
Jadi itulah Athena. Nah, ini adalah Yunani di sebelah kiri blok kecil ini di sini. Sparta ada di bawah sini. Athena terlampaui di pantai timur dan Athena, sekutu atau koloninya sebagaimana mereka menyebutnya titik hitam.
Ketika di sekitar Laut Aegea, termasuk sampai ke Laut Hitam, di sepanjang pantai yang sekarang disebut Turki, tetapi dulunya adalah Persia.
Itu adalah kekuatan Mediterania, dan mereka berusaha untuk mendirikan kerajaan Mediterania dan momen kuncinya adalah perang, yaitu ketika Athena mulai kalah, adalah ketika penguasa Athena mengubah hijau ini yang terlihat di peta bawah ini, mereka mengubahnya menjadi liga defensif melawan Persia, bukan melawan Turki, justru melawan Persia.
