Sebelum memahami chip Ascend, mari kita pertama-tama mepahami mengapa chip kecerdasan buatan dibutuhkan? Tidak lain untuk pengembangan terobosan teknologi kecerdasan buatan dalam beberapa tahun terakhir, industri umumnya percaya bahwa ada tiga kekuatan pendorong utama.
Salah satunya adalah pembuatan dan akumulasi data yang masif, yang lainnya adalah inovasi algoritme teoretis, dan yang lainnya adalah transformasi teknologi komputasi.
Kombinasi daya komputasi data dan algoritma sangat diperlukan. Jika perkembangan teknologi kecerdasan buatan diibaratkan sebuah roket yang sedang lepas landas, maka big data adalah bahan bakarnya.
Algoritma dan teori digunakan untuk mengontrol lintasan dan sikap penerbangannya, dan teknologi komputasi adalah mesin untuk ledakan berkelanjutannya.
Jadi agar membuat roket ini terbang lebih tinggi dan lebih jauh, orang perlu terus mendapatkan lebih banyak data, dan terus membuat dan meningkatkan model dan teori algoritme kita untuk memproses, menganalisis, dan memanfaatkan data ini secara lebih efektif. Selain itu, orang perlu terus meningkatkan kemampuan komputasinya, sehingga bisa memproses lebih banyak data dalam waktu yang lebih singkat.
Maka untuk menjalankan semua perkembangan tersebut, pondasi yang terpenting adalah chip, terutama chip kecerdasan buatan (AI).
Selanjutnya, mari kita lihat chip Ascend.Â
Pertama, mari kita lihat arsitektur perangkat keras chip Ascend AI. Sebenarnya ada dua prosesor Ascend AI yang disebutkan di sini. Salah satunya adalah Ascend 310 yang dirilis pada 2018. Ini ditujukan untuk aplikasi penalaran.
Yang lainnya adalah Ascend 910 yang dirilis pada 2019 untuk aplikasi pelatihan. Perlu dicatat bahwa ini adalah chip yang paling berdedikasi untuk kecerdasan buatan. Semuanya dirancang dan dioptimalkan secara mendalam untuk bidang tertentu.
Ini juga merupakan aspek utama yang membedakan chip khusus seperti Ascend dari chip serba guna seperti CPU dan GPU. (Central Processing Unit/CPU dan Graphics Processing Unit/GPU adalah mesin komputasi fundamental. Namun seiring berkembangnya tuntutan komputasi, tidak selalu jelas apa perbedaan antara CPU dan GPU dan beban kerja mana yang paling cocok untuk masing-masingnya.)