Segera setelah itu, ada insiden penculikan sandera Amerika di Lebanon, dll. Melalui kegiatan ini, AS telah menjual senjata ke Iran melalui Israel. Ke mana perginya uang untuk menjual senjata? Tentu saja ke KIM AS, tapi agar jadi legal harus melewati jalur hukum masuk dulu melalui Enterprise Institute (Institusi perusahaan), dan kemudian melalui Enterprise Institute, dilemparkan ke Nikaragua di Amerika Latin untuk mendukung pemberontak lokal melawan pemerintah Sandinista.
Seluruh permainan catur ini telah dimainkan selama 40 tahun, dengan delapan kali penggantian presiden AS, melibatkan lebih dari selusin departemen di AS, dan mengerjai lebih dari selusin negara, dan membunuh serta melukai lebih dari satu juta orang. Operator di belakangnya adalah kelompok seperti itu (KIM), jadi ini sebenarnya adalah kekuatan yang sangat mengerikan. Demikian menurut analis luar yang mengamati masalah ini.
Kelompok  raksasa ini memang menakutkan. Tetapi ketika kita mengamatinya, kita juga akan mengamati sisi lain darinya. Ada banyak orang yang mengatakan bahwa karena KIM ini mengejar keuntungan yang maksimal, mereka harus terus mengembangkan beberapa teknologi baru, yang tanpa kasat mata mempromosikan AS dalam perkembangan IPTEK. Lalu bagaimana kita memahami dua sisi ini?
Mari kita lihat secara realistis, misalnya perusahaan Raytheon yang awalnya membuat lemari es, beralih dari teknologi sipil ke militer. Dengan cara yang sama, ada juga kasus di mana militer dialihkan ke penggunaan sipil, dan ada mekanisme komersial di baliknya. Hal ini juga terjadi di negara lain. Tetapi ada satu hal dalam hal ini, yaitu begitu (KIM) ini menjadi dominan untuk kepentingannya sendiri, itu akan menjadi menakutkan.
Afghanistan sebagai contoh. AS telah menghabiskan US$ 2,3 triliun. Uang ini sebenarnya dialokasikan untuk menyelesaikan pinjaman mahasiswa di AS, dan dengan uang sebesar itu berapa banyak orang Amerika yang tidak perlu lagi berhutang medis. Tetapi mereka tidak ingin melakukannya. Di AS hal ini menjadi masalah besar karena sistem mereka.
Kita harus akui memang ada beberapa teknologi sipil dikembangkan oleh industri pertahanan militer dan membawa beberapa manfaat praktis, tetapi secara umum kepentingan industri militer AS adalah semacam "kanker".
Industri militer harus kita akui, bahkan tidak hanya di zaman modern, tetapi sepanjang sejarah manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi pertama kali digalakkan oleh militer. Sistem AS berbeda dengan negara lain, tidak ada perbedaan antara penggunaan militer dan sipil di AS. Keuntungan dari model ini adalah bahwa konversi timbal balik teknologi militer dan sipil relatif nyaman, tetapi masalah mendasar di baliknya adalah siapa yang mengontrol kekuatan ini.
Tapi masalah bagi AS bukanlah kekuatan militer telah mengembangkan teknologi sipil saja, tetapi memang benar semua teknologi adalah "pedang bermata dua" tergantung siapa yang mengendalikannya.
Perlu secara khusus ditekankan bahwa harus ada kekuatan politik yang mewakili kekuatan dan kehendak rakyat untuk mengendalikan perkembangan teknologi dalam semua aspek penggunaan militer dan sipil. Di AS, justru sistem dan kekuatan industri militernya yang membentuk kekuatan politik, inilah akar masalahnya. (Menurut beberapa analis luar).
Mereka tidak hanya di luar kendali, tetapi juga merupakan kekuatan yang cukup besar untuk mengendalikan situasi di AS dan bahkan di banyak bagian dunia.
Apakah masih mungkin bagi AS untuk membawa KIM ini ke orbit yang relatif lebih berhati-hati, atau memiliki peran yang lebih positif, atau akankah seluruh negeri terikat olehnya? Ini yang menjadi pertanyaan dari banyak pihak yang mendambakan kedamaian.
