Pertempuran Delapan Kekuatan Sekutu (juga dikenal sebagai Perang Agresi Delapan Kekuatan Pasukan Sekutu melawan Tiongkok di daratan Tiongkok) mengacu pada pasukan ekspedisi gabungan yang dikirim oleh Rusia, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Jepang, Austria, Italia dan Inggris pada tahun 1900.
Ketiga, AS tidakmenyadari permainan antara AS-Tiongkok telah berkembang dan  berubah, kini tren berkembangnya lebih cendrung ke Tiongkok.
Saat ini, kekuatan nasional komprehensif Tiongkok dan agregat ekonomi menempati urutan kedua di dunia, dan bahkan perkembangan masih bertahan dengan kuat dalam situasi pandemi Covid-19.
Sebaliknya, domestik AS berada dalam keadaan konfrontasi serius, konflik rasial menonjol, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin meluas, dan pandemi covid-19 domestik tidak terkendali dan sedang terus berlangsung, sehingga mengarah ke ambang default utang, yang dengan sendirinya tercermin juga dengan pasang surutnya kekuatan militer.
Kapal perusak Type 055 Tiongkok yang muncul di perairan Alaska kali ini memang memang pantas dijuluki sebagai kapal perusak tercanggih di dunia, bahkan pihak Amerika sendiri menyebutnya sebagai "kapal perang No.1 di Asia" dan "kapal tempur permukaan paling berbahaya di dunia".
Pandangan kekuatan arus utama dunia juga percaya bahwa Type 055 salah satu kapal perang paling kuat di dunia.
Lembaga penelitian Inggris "Royal United Services Research Institute" juga mengakui bahwa kapal Type 055 mungkin dilengkapi dengan rudal balistik anti-kapal Dongfeng-21D setelah dilakukan transformasi. Juga dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik serta kemampuan peluncurannya, sehingga bisa untuk dijadikan platform komando, platform tempur dan pusat komando UAV "kinerja diperkirakan melebihi AS dan Jepang".
Dapat dikatakan bahwa kapal perusak kelas berat Type 055 Tiongkok ini adalah kapal perang ikonik transformasi dan pengembangan strategis, yang mencerminkan ambisi negara besar untuk mengejar impian sebagai bintang di lautan lepas. Demikian menurut beberapa pandangan dari pengamat alutsista militer dunia luar.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri