Tapi ada juga pakar dari India yang mencoba membela muka India dengan mengatakan: Kekuatan infrastruktur Tiongkok tidak lebih dari hanya memperbaiki jalan, dan mereka percaya bahwa tidak ada banyak jalan di Tiongkok seperti di India.Â
Analisis ini didasarkan pada fakta bahwa total jarak tempuh konstruksi India mencapai 8 juta kilometer, tetapi di Tiongkok tidak lebih tinggi dari 3,5 juta kilometer, jadi di India hampir dua kali lebih tinggi.
Ketika pemyataan pakar ini dikemukakan, banyak dari netizen India yang mengatakan mereka menggunakan jalan setiap hari. Di jalan-jalan India, mereka mengetahui tingkat jalannya tidak lebih baik daripada apa yang dinyatakan para ahli India.
Kenyataannya walaupun total pajang jalan yang diperabiki di India lebih banyak daripada di Tiongkok, tapi bisa dilihat dengan melihat jalan-jalan lokal di India. Data yang dikemukakan ini banyak yang dilebih-lebihkan. Jalan-jalan di India tidak bisa dibandingkan dengan jalan di Tiongkok. Jalan-jalan ini harus disebut "jalan desa." Yang hanya dapat digunakan secara normal pada hari yang cerah, tetapi ketika hujan, itu akan langsung menjadi "jalan tanah berlumpur". Demikian menurut kritikan para netizen India.
Ini juga alasan mengapa jarak tempuh perbaikan jalan di India begitu lama, karena hampir semua jalan ini tidak diubah sama sekali.
Setelah adanya kerja sama perkeretaapian Tiongkok-Pakistan, orang India akhirnya memahami celah itu, juga menyadari hanya jika mereka kuat, mereka tidak dapat diganggu oleh negara lain.
Di masa depan, semakin banyak negara akan mengakui kekuatan infrastruktur Tiongkok, dan setiap negara di dunia akan kemungkinan akan makin banyak akan bekerja sama untuk infrastruktur dengan Tiongkok. Baca: Proyek Infrastruktur Arab Saudi Yang Dipercayakan Kepada Tiongkok
Sebenarnya India dulunya sangat ingin agar rel kecepatan tinggi Tiongkok  dapat bekerjasama dengan melemparkan ranting zaitun di proyek rel kecepatan tinggi China sebelumnya, tetapi ketika China dan India hendak mencapai kerjasama, mereka diintervensi oleh Jepang. proyek yang belum selesai setelah 7 tahun istirahat. Apa yang terjadi disini?
Sebenarnya India dulunya berkeinginan untuk bekerjasama dengan Tiongkok untuk rel kereta kecepatan tinggi, tetapi ketika Tiongkok dan India hendak mencapai kerjasama, mereka diintervensi oleh Jepang.
Jika Ingin Kaya Bangunlah Jalan Dulu
Pada tahun 2014, Modi berhasil terpilih sebagai Perdana Menteri India. Sejak itu, dia berhasil mencapai puncak politik cukup lama. Dibandingkan dengan indeks ekonomi yang tumbuh cepat, infrastruktur India yang terbelakang seperti tambalan pada sari (pakaian tradisional India) yang mewah. Pembangunan infrastruktur berkecepatan tinggi kereta api India diharapkan akan dengan cepat membuka jalur ekonomi. Mereka menyadari kata-kata bijak "Jika Ingin Kaya Bangunlah Jalan Dulu".